Inilah Konsep “Dikotomi Kendali” dalam Filsafat Stoik Modern

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Dalam era digital yang dipenuhi notifikasi, perbandingan sosial, dan ekspektasi tak berujung, banyak orang kehilangan fokus pada apa yang benar-benar bisa mereka ubah. Inilah mengapa dikotomi kendali menjadi sangat penting. Konsep ini mengajarkan kita untuk berhenti berfokus pada hasil yang tidak pasti dan mulai berinvestasi pada proses yang berada dalam kuasa kita.

Hidup Tenang di Dunia Bising? Ini Rahasia Jules Evans

Sebagai contoh:

  • Alih-alih berfokus pada apakah unggahan kita di media sosial mendapat banyak “like”, kita bisa fokus pada niat dan kualitas pesan yang kita sampaikan.
  • Ketika menghadapi rekan kerja yang toksik, kita tak bisa mengendalikan sikap mereka, tetapi kita bisa mengendalikan reaksi dan batasan kita sendiri.
  • Dalam menghadapi kegagalan, kita tak bisa menghapus kenyataan, tetapi bisa memilih bagaimana menanggapinya—apakah dengan belajar, menyerah, atau marah.

Latihan Membedakan Kendali

Jules Evans: Kebahagiaan Itu Dibangun dari Dalam, Bukan Dicari di Luar

Dalam praktiknya, Pigliucci menganjurkan kita untuk melatih diri bertanya setiap kali menghadapi situasi sulit: “Apakah ini berada dalam kendaliku?” Jika ya, maka kita bertanggung jawab untuk bertindak. Jika tidak, kita melepaskannya dan mengalihkan energi ke hal yang bisa kita pengaruhi.

Misalnya:

  • Saat macet total di jalan tol—tidak dalam kendali kita.
  • Tapi memilih untuk tetap tenang dan mendengarkan audiobook—dalam kendali kita.
Halaman Selanjutnya
img_title
Ketahanan Batin di Zaman Kacau: Pelajaran dari Jules Evans dan Filsafat Stoik