Petunjuk dari DNA Purba, Petani Membawa Ikan ke Pegunungan Eropa sejak Abad ke-7
- Instagram/jerryyongphoto
Malang, WISATA – DNA purba yang diekstraksi dari inti sedimen danau Pyrenees di dataran tinggi Spanyol mengungkap bahwa ikan mungkin telah ditambahkan ke danau tersebut oleh manusia sejak abad ke-7 Masehi.
Temuan yang dipublikasikan di Nature Communications ini menunjukkan bahwa ikan telah ada di Danau Redon jauh lebih awal daripada yang sebelumnya ditunjukkan oleh bukti sejarah dan memberikan wawasan lebih jauh tentang dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem ini.
Danau-danau pegunungan tinggi secara historis tidak memiliki ikan karena adanya penghalang alami, tetapi dokumen-dokumen sejarah mulai mencatat penebaran ikan di danau-danau pegunungan tinggi Eropa selama abad ke-14 dan ke-15 Masehi. Catatan-catatan ini sebagian besar merinci hak-hak penangkapan ikan dan perdagangan untuk danau-danau tertentu, tetapi tidak jelas apakah praktik penebaran ikan dimulai lebih awal.
Untuk menyelidikinya, Elena Fagin dan rekan-rekannya memeriksa inti sedimen sepanjang 30 cm yang membentang 3.200 tahun dari Danau Redon di Pegunungan Pyrenees, Spanyol, yang saat ini menjadi rumah bagi populasi sekitar 60.000 ikan trout coklat. Tidak ada DNA ikan yang terawetkan di sedimen danau, tetapi telah teridentifikasi DNA dari parasit ikan dan mangsa ikan, yang mereka gunakan sebagai pengganti ikan, sehingga mereka dapat menyelidiki introduksi mereka.
Mereka mengidentifikasi DNA yang termasuk parasit ikan sejak abad ke-7 Masehi, dengan sinyal yang lebih konsisten dimulai pada abad ke-9 Masehi, sekitar 500 tahun sebelum catatan sejarah mulai mendokumentasikan penebaran ikan di daerah ini. Hal ini bertepatan dengan bukti dari penggalian arkeologi di dekatnya yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut digunakan sebagai padang penggembalaan domba pada periode Romawi Akhir dan Visigoth.
Populasi ikan yang hidup di danau tersebut tetap konsisten meskipun terjadi perubahan pada populasi manusia di daerah sekitarnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa ikan tersebut tumbuh subur tetapi bisa saja terdampak oleh tren iklim.
Temuan ini menunjukkan potensi DNA purba untuk membantu memahami aktivitas manusia historis dan mendokumentasikan dampak pemukiman terhadap ekosistem pegunungan tinggi yang sebelumnya tidak jelas.