Epictetus: Filosofi Hidup Tenang di Tengah Dunia yang Bising
- Cuplikan layar
Epictetus bahkan menyarankan untuk tidak menunda perubahan diri. Bukan besok, bukan nanti. Tapi sekarang juga.
“Bagaimana kita tahu bahwa waktu untuk bertindak adalah sekarang? Karena kita masih hidup.”
Mengapa Milenial dan Gen Z Mulai Melirik Epictetus?
Tidak mengherankan jika kini buku-buku Stoikisme mulai masuk daftar bacaan populer anak muda. Tokoh-tokoh seperti Ryan Holiday memperkenalkan Stoikisme lewat pendekatan modern, namun tetap berpijak pada Epictetus.
Generasi milenial dan Gen Z yang sering kali terjebak dalam krisis eksistensial, tekanan sosial, dan kejenuhan digital, menemukan pelipur lara dalam filosofi kuno ini. Karena Stoikisme — dan Epictetus secara khusus — tidak menjanjikan surga atau kemenangan, tetapi menawarkan ketenangan. Dan ketenangan adalah kebutuhan mendesak di era yang bising ini.
Suara Tenang dari Masa Lalu
Ajaran Epictetus bagaikan suara bijak dari masa lalu yang menyelinap masuk ke dunia modern yang gaduh. Ia tidak berteriak. Ia berbisik pelan namun kuat: bahwa kebahagiaan bukan tentang dunia yang sempurna, tapi tentang batin yang siap menghadapi ketidaksempurnaan.