Sidik Jari Manusia Tertua di Dunia Berusia 43.000 Tahun dan Dibuat oleh Neanderthal

Noktah Merah pada Batu Serupa Wajah
Sumber :
  • Instagram/archiuk

Namun, penambahan titik merah yang disengaja untuk 'hidung' di bawah 'alis' Mr. Potato Head yang berbatu mengubah kerikil besar itu menjadi gambaran primitif wajah manusia.

DNA Purba Mengungkap Garis Keturunan Manusia Tak Dikenal yang Hidup di 'Sahara Hijau' 7.000 Tahun Lalu

Penemuan ini merupakan bukti sidik jari manusia paling lengkap dan tertua di dunia, yang secara tegas dikaitkan dengan Neanderthal, yang menyoroti penggunaan pigmen tersebut secara sengaja untuk tujuan simbolis.

Titik merah tersebut tampak menyebar secara merata, tetapi pemeriksaan forensik dan analisis tentang bagaimana titik tersebut memantulkan panjang gelombang cahaya yang berbeda mengungkapkan bahwa titik tersebut terbentuk oleh sidik jari dengan pola lingkaran yang khas, mungkin dari Neanderthal jantan dewasa.

Peneliti Ungkap Garis Keturunan Manusia yang Hilang yang Membentuk Evolusi Kita

Kerikil granit tersebut tampaknya sengaja dibawa ke tempat perlindungan batu, mungkin dari sungai terdekat tempat terbentuknya. Fakta bahwa kerikil tersebut dipilih karena penampilannya dan kemudian ditandai dengan oker menunjukkan bahwa ada pikiran manusia yang mampu melambangkan, membayangkan, mengidealkan dan memproyeksikan pikirannya pada suatu objek. 

Perdebatan tentang apakah Neanderthal membuat seni abstrak telah berlangsung di kalangan arkeolog selama beberapa dekade. Temuan tersebut mencakup ukiran di dinding gua di Prancis yang mungkin berusia hingga 75.000 tahun, tetapi bahkan karya seni Neanderthal yang terbaik pun tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan lukisan gua yang dibuat oleh manusia modern awal di situs-situs seperti Gua Chauvet di Prancis dan di pulau Sulawesi di Indonesia.

Pemakaman Pertama adalah Bukti bahwa Neanderthal dan Homo sapiens Berbagi Budaya 110.000 Tahun Lalu

Arkeolog Universitas Durham Paul Pettitt, yang juga tidak terlibat dalam penemuan tersebut, mengatakan batu itu adalah contoh nyata penggunaan pigmen merah oleh Neanderthal yang menunjukkan bagaimana Neanderthal secara rutin meninggalkan bekas di dinding gua dan benda-benda portabel. Namun, apakah titik merah itu benar-benar melambangkan sesuatu atau tidak masih belum jelas.