Metode Baru Mengungkapkan Neanderthal Menghadapi Penurunan Populasi 110.000 Tahun yang Lalu karena Hambatan Genetik
- archaeologymag.com
Malang, WISATA – Sebuah penelitian baru telah mengungkap hambatan genetik besar pada Neanderthal sekitar 110.000 tahun yang lalu, menyoroti sejarah demografi mereka dan potensi penyebab kepunahan mereka. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti internasional dan dipublikasikan di Nature Communications. Mereka memeriksa morfologi saluran setengah lingkaran, struktur di telinga bagian dalam yang bertanggung jawab atas keseimbangan, untuk melacak keragaman genetik pada kelompok Neanderthal selama rentang waktu hampir 400.000 tahun.
Para peneliti memeriksa spesimen fosil dari berbagai situs, seperti Atapuerca di Spanyol, Krapina di Kroasia dan lokasi lain di Eropa dan Asia Barat. Apa yang mereka temukan sejalan dengan penelitian DNA purba sebelumnya, membenarkan gagasan bahwa Neanderthal kemudian mengalami penurunan dramatis dalam keragaman genetik.
Penurunan keanekaragaman yang diamati antara sampel Krapina dan Neanderthal klasik sangat mencolok dan jelas, memberikan bukti kuat adanya peristiwa hambatan.
Penelitian tersebut menganalisis perubahan pada saluran setengah lingkaran, yang terbentuk sebelum bayi lahir dan berada di bawah kendali genetik yang ketat. Struktur ini tidak mempengaruhi kelangsungan hidup, sehingga variasinya berfungsi sebagai alat yang sangat baik untuk memperkirakan keragaman genetik. Tim menggunakan pencitraan 3D canggih dan teknik pemodelan matematika untuk memeriksa saluran ini. Mereka menemukan bahwa Neanderthal pada umumnya memiliki keragaman morfologi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kerabat mereka sebelumnya, baik Neanderthal pra-Neanderthal maupun Neanderthal awal.
Perkembangan struktur telinga bagian dalam diketahui berada di bawah kendali genetik yang sangat ketat. Hal ini menjadikan variasi saluran setengah lingkaran sebagai proksi ideal untuk mempelajari hubungan evolusi antar spesies di masa lalu, karena perbedaan apa pun di antara spesimen fosil mencerminkan perbedaan genetik yang mendasarinya.
Penelitian ini menantang teori sebelumnya yang menyatakan bahwa hambatan genetik terjadi pada awal evolusi Neanderthal. Temuan ini mengungkapkan bahwa manusia pra-Neanderthal dari Sima de los Huesos (berusia sekitar 430.000 tahun) memiliki tingkat keragaman morfologi yang serupa dengan Neanderthal awal dari Krapina (berusia sekitar 130.000 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa populasi Neanderthal tetap stabil dan beragam selama ratusan ribu tahun sebelum mengalami penurunan mendadak.
Hal mengejutkan ketika ditemukan bahwa pra-Neanderthal dari Sima de los Huesos menunjukkan tingkat keragaman morfologi yang mirip dengan Neanderthal awal dari Krapina. Hal ini menantang asumsi umum tentang adanya hambatan pada asal usul garis keturunan Neanderthal.