Socrates: Tidak Ada yang Lebih Utama daripada Keadilan
- Image Creator/Handoko
Ketika hukum bisa dibeli, suara rakyat dibungkam, dan kemiskinan terus diwariskan lintas generasi, maka yang hilang bukan hanya kesejahteraan, melainkan juga martabat manusia. Dan seperti Socrates katakan, tidak ada yang lebih penting dari keadilan. Ia adalah syarat mutlak bagi kebebasan, kemakmuran, dan kedamaian yang sejati.
Keadilan dalam Skala Pribadi
Namun keadilan bukan hanya tanggung jawab negara atau institusi hukum. Keadilan juga bermula dari tindakan-tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kita berlaku adil pada rekan kerja? Apakah kita menghargai orang lain tanpa prasangka? Apakah kita sudah adil pada diri sendiri dalam menjaga keseimbangan hidup dan tidak mengorbankan kesehatan demi ambisi?
Socrates mendorong kita untuk memulai dari dalam. Ia percaya bahwa keadilan sejati adalah keadilan yang tumbuh dari kesadaran batin. Seseorang yang adil adalah ia yang sudah menata dirinya dengan baik — yang pikirannya jernih, emosinya terkendali, dan tindakannya selaras dengan nilai moral.
Keadilan Sebagai Jalan Menuju Kebijaksanaan
Menariknya, bagi Socrates, keadilan bukanlah hasil akhir, melainkan proses menuju kebijaksanaan. Seseorang yang terus berlatih berlaku adil akan menjadi manusia yang lebih bijak. Karena untuk bisa adil, seseorang harus mampu memahami sudut pandang orang lain, mengendalikan egonya, dan menimbang keputusan secara bijaksana.
Dengan begitu, keadilan melatih seseorang untuk tidak hanya berpikir tentang dirinya, tetapi juga tentang kebaikan bersama. Inilah mengapa Socrates tidak pernah mengutamakan kekuasaan, kekayaan, atau ketenaran. Ia lebih memilih hidup sederhana namun adil, dibanding hidup mewah namun penuh ketidakadilan.