Epictetus: “Ingatkan Dirimu Bahwa Apa yang Kamu Cintai Itu Fana”
- Cuplikan layar
Mengajarkan Nilai Ini Sejak Dini
Sebagai orang tua, pasangan, atau sahabat, kita bisa menanamkan nilai ini dalam lingkungan kita. Tidak perlu berbicara tentang kematian dengan nada muram, tapi tanamkan kesadaran bahwa waktu itu terbatas, dan karena itu, harus digunakan sebaik mungkin.
Kita bisa mengajarkan anak-anak untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan kebencian, dendam, atau kecemasan yang tidak perlu. Kita bisa membentuk keluarga yang saling mencintai dengan sepenuh hati, karena mereka sadar bahwa mungkin besok segalanya akan berubah.
Epictetus dan Realitas Hari Ini
Di era modern ini, kita hidup dalam dunia yang menolak kefanaan. Kita menutupi tanda-tanda penuaan, menolak membicarakan kematian, dan terus-menerus mengejar keabadian semu. Tapi seperti yang dikatakan Epictetus, menghadapi realitas kefanaan justru membawa kita pada kebebasan sejati.
Bila kita bisa menerima bahwa segala sesuatu bersifat sementara, kita bisa hidup dengan lebih ringan. Kita tidak lagi memaksakan kontrol atas hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Kita bisa tertawa lebih lepas, menangis lebih tulus, dan mencintai dengan lebih jujur.
Penutup: Cinta yang Tulus Adalah Cinta yang Siap Kehilangan