Robert Rosenkranz: “Jadilah Pribadi yang Tidak Bereaksi, Tetapi Merespons dengan Pemikiran Matang”
- Cuplikan layar
4. Tulis, Jangan Langsung Bicara
Menuliskan pemikiran sebelum menyampaikannya secara lisan atau digital bisa mencegah kesalahan impulsif.
Studi Kasus: Pemimpin yang Merespons dengan Matang
Salah satu kisah menarik yang dibagikan Rosenkranz adalah tentang seorang direktur operasional perusahaan energi yang menghadapi tuduhan publik mengenai pencemaran lingkungan. Tim PR perusahaan mendesaknya untuk segera mengeluarkan pernyataan, namun sang direktur memilih mengumpulkan data terlebih dahulu, melakukan audit internal, dan berdialog dengan komunitas lokal.
Dalam beberapa hari, ia menyampaikan respons resmi yang tidak hanya berdasarkan fakta, tetapi juga menunjukkan empati, akuntabilitas, dan komitmen terhadap perubahan. Respons ini mendapat apresiasi dari banyak pihak dan mengubah arah opini publik.
“Jika saya langsung bereaksi saat itu, saya akan terdorong untuk membela diri. Tapi karena saya memilih untuk memahami dahulu, saya bisa merespons dengan kejelasan dan empati,” ujarnya, dikutip dari laporan Harvard Business Review.
Kunci Kepemimpinan: Tenang dalam Badai
Menurut Rosenkranz, pemimpin besar bukanlah mereka yang bicara paling keras, tetapi yang paling tenang ketika semua orang panik. Dalam situasi krisis, pemimpin yang bereaksi bisa memperkeruh suasana. Namun pemimpin yang merespons dengan pemikiran matang mampu menjadi jangkar bagi timnya.