Marcus Aurelius: Seni Hidup Lebih Mirip Bergulat daripada Menari

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Marcus Aurelius, filsuf Stoik sekaligus Kaisar Romawi yang hidup pada abad ke-2 Masehi, meninggalkan banyak pesan kebijaksanaan yang hingga kini tetap relevan. Salah satu kutipannya yang paling tajam berbunyi, “The art of living is more like wrestling than dancing.” Bila diterjemahkan, artinya: “Seni hidup lebih mirip bergulat daripada menari.”

Kebiasaan Pagi Tim Ferriss yang Bisa Meningkatkan Fokus dan Energi Anda

Ungkapan ini mencerminkan pandangan Marcus yang realistis dan kuat mengenai kehidupan. Baginya, hidup bukanlah serangkaian gerakan anggun dan penuh harmoni seperti tarian, melainkan pertarungan sengit yang membutuhkan kekuatan mental, ketahanan, dan ketegasan dalam menghadapi setiap tantangan.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas makna mendalam dari kutipan tersebut, relevansinya dengan kehidupan modern, serta bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsipnya dalam menjalani kehidupan yang lebih kuat, bijak, dan bermakna.

Negative Visualization ala Tim Ferriss: Teknik Stoik yang Menguatkan Mental

Memahami Filosofi di Balik Kutipan

Banyak orang berpikir bahwa hidup ideal adalah hidup yang tenang, mulus, dan tanpa rintangan. Namun Marcus Aurelius—dalam buku terkenalnya, Meditations—mengajak kita melihat kenyataan secara jernih. Hidup sejatinya penuh tantangan, kejutan, dan ujian yang tak terduga. Kita tidak hanya dituntut untuk menari dengan indah, tetapi juga harus siap bertahan, menghindar, dan menghadapi tekanan layaknya seorang pegulat.

Tim Ferriss: Mengapa Stoikisme Relevan untuk Era Digital

Pegulat tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga fokus mental, strategi, dan kesabaran. Begitu pula dalam kehidupan: dibutuhkan ketangguhan untuk melawan tekanan dari luar, dan kendali diri untuk menghadapi badai dari dalam. Filosofi Stoik menekankan pentingnya ketenangan batin dalam menghadapi kekacauan dunia luar, dan inilah inti dari kutipan tersebut.

Hidup Sebagai Arena Pertarungan

Bayangkan seorang pegulat yang turun ke arena. Ia tidak bisa menghindar dari lawan, tidak bisa berharap semua berjalan sesuai rencana. Ia harus siap dengan berbagai serangan, terpeleset, jatuh, bahkan mungkin kalah dalam satu putaran. Namun ia terus bangkit, belajar, dan mencoba lagi.

Inilah cerminan dari kehidupan yang sesungguhnya. Setiap hari kita dihadapkan pada berbagai ujian: pekerjaan yang menumpuk, konflik dengan orang lain, masalah kesehatan, kehilangan orang tercinta, dan kegagalan dalam meraih mimpi. Kita tidak bisa menghindari semua itu. Kita hanya bisa bersiap, menghadapinya, dan terus bertahan.

Marcus mengajak kita untuk tidak memandang hidup sebagai sesuatu yang mudah. Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa tantangan adalah bagian alami dari proses menjadi manusia. Ketika kita menerima kenyataan itu, kita akan lebih siap dan lebih kuat dalam menjalaninya.

Ketangguhan: Kunci Seni Hidup

Seni hidup, menurut Marcus, bukan tentang bagaimana kita menari di atas panggung dunia yang indah, melainkan bagaimana kita tetap berdiri meski dihantam badai. Di sinilah peran ketangguhan mental menjadi sangat penting.

Dalam konteks dunia modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kutipan ini menjadi sangat relevan. Kita hidup dalam zaman yang menuntut produktivitas tinggi, ekspektasi sosial yang besar, dan ketidakpastian yang tinggi. Setiap hari adalah "arena" di mana kita harus terus bergulat—dengan perasaan kita, dengan tantangan karier, dan dengan dinamika sosial yang terus berubah.

3 Cara Mengadopsi Gaya "Bergulat" dalam Menjalani Hidup:

1.     Menerima Ketidaksempurnaan
Tidak ada yang sempurna dalam hidup. Ketika kita sadar bahwa kegagalan, kesalahan, dan rintangan adalah bagian dari proses, kita tidak akan mudah menyerah atau frustrasi.

2.     Melatih Ketahanan Mental
Seperti pegulat yang melatih fisiknya setiap hari, kita pun perlu melatih pikiran kita: dengan bermeditasi, menulis jurnal, atau berbicara dengan mentor. Latihan ini memperkuat kemampuan kita menghadapi tekanan.

3.     Fokus pada Kendali Diri
Stoikisme mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita meresponsnya. Ketenangan batin dan sikap rasional adalah kunci untuk tetap berdiri tegak.

Inspirasi dari Meditations

Buku Meditations karya Marcus Aurelius ditulis bukan untuk publik, melainkan sebagai catatan pribadi. Justru karena itu, isinya sangat jujur dan penuh refleksi diri. Dalam banyak bagian, Marcus mendorong dirinya sendiri untuk tetap bersabar, tidak larut dalam emosi, dan menjalani hidup dengan integritas.

Dalam dunia modern, buku ini menjadi salah satu sumber utama bagi mereka yang ingin belajar mengelola stres, emosi, dan pencarian makna hidup. Marcus tidak menawarkan solusi instan, tetapi mengajak kita untuk membangun fondasi batin yang kuat.

Penutup: Seni Hidup Adalah Bertahan dan Bertumbuh

Seni hidup bukanlah tentang menghindari kesulitan atau berharap semuanya sempurna. Seni hidup adalah tentang bagaimana kita bergulat setiap hari dengan tantangan hidup, namun tetap mempertahankan nilai, martabat, dan kebijaksanaan.

Sebagaimana Marcus Aurelius berkata, seni hidup bukan menari dengan gemulai, tetapi bergulat dengan tekad dan kejernihan. Dan dalam pergulatan itulah kita menemukan kekuatan sejati kita sebagai manusia.