Pakis Memiliki Kemampuan untuk Berevolusi Mundur ke Bentuk yang Lebih Primitif

Pakis Rantai
Sumber :
  • Instagram/thekaigarden

Malang, WISATA – Anda pernah melihat ilustrasi 'The March of Progress' karya Rudolph Zallinger yang menunjukkan evolusi manusia: dari nenek moyang kera primata awal, Dryopithecus, hingga berkembang menjadi manusia modern, Homo sapiens? Evolusi adalah fenomena yang menarik, tetapi tidak selalu mengikuti jalur lurus seperti yang digambarkan oleh Zallinger.

DNA Purba Menantang Garis Waktu 65.000 Tahun untuk Kedatangan Manusia di Australia

Gagasan bahwa evolusi bergerak dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks, yang dibangun secara permanen pada setiap bentuk sebelumnya telah ada sejak lama. Hukum paleontologi Louis Dollo menyatakan bahwa setelah suatu organisme berkembang dengan struktur yang terspesialisasi, ia tidak akan kembali ke keadaan sebelumnya.

Namun kini, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Evolution menantang kepercayaan yang berlaku bahwa kehidupan berkembang searah. Temuan tersebut menunjukkan bahwa beberapa tanaman dapat berevolusi mundur, yaitu spesies yang terspesialisasi dapat kembali ke bentuk yang lebih primitif.

Bumerang Gading Mammoth Berusia 40.000 Tahun adalah yang Tertua di Eropa dan Mungkin di Dunia

Tumbuhan yang menjadi fokus adalah pakis rantai (Blechnaceae). Pakis merupakan salah satu tumbuhan tertua di Bumi, bahkan ada sebelum dinosaurus. Para peneliti di University of Tennessee meneliti strategi reproduksi pakis dan menemukan bahwa pakis memiliki dua cara reproduksi yang berbeda.

Mereka menemukan beberapa spesies pakis rantai bersifat monomorfik, artinya satu daun melakukan perkembangan spora dan fotosintesis. Sementara itu, spesies pakis rantai lainnya menggunakan strategi khusus yang disebut dimorfisme, menghasilkan dua jenis daun berbeda untuk fotosintesis dan reproduksi.

Anak dari Pemakaman Tertua di Dunia Adalah Hibrida Neanderthal-Homo Sapiens

Perpecahan dalam cara reproduksi ini menambah kompleksitas dan peluang untuk meneliti hukum Dollo. Jika evolusi bersifat absolut, maka pakis yang mengembangkan dimorfisme tidak akan mengubah arahnya kembali ke monomorfisme.

Dengan menggunakan koleksi sejarah alam dan algoritma untuk memperkirakan evolusi, para peneliti menganalisis lebih dari 118 spesies dan mengungkapkan bahwa evolusi pada tumbuhan paku tidak bertahap atau tidak dapat diubah kembali. Yang menarik, mereka menemukan beberapa contoh spesies tumbuhan paku rantai yang mengembangkan dimorfisme dan kemudian kembali ke monomorfisme.

Halaman Selanjutnya
img_title