Lepaskan Ekspektasi, Raih Ketenangan: Nasihat Stoik Marcus Aurelius untuk Hidup Lebih Damai
- Image Creator Bing/Handoko
Sebaliknya, melepaskan ekspektasi berarti menerima bahwa segala sesuatu memiliki waktunya sendiri, dan bahwa kehidupan akan selalu bergerak dinamis. Dengan begitu, kita dapat menjalani hidup dengan lebih ringan, tanpa terbelenggu oleh keraguan atau kemarahan terhadap realitas yang tidak sesuai harapan.
Relevansi Prinsip Ini di Era Digital
Saat ini, tekanan untuk “hidup sempurna” semakin intens, terutama lewat media sosial. Unggahan teman yang menunjukkan liburan mewah, keberhasilan karier, atau penampilan sempurna sering membuat kita membandingkan diri. Padahal, apa yang terlihat di layar hanyalah potret yang dipoles—bukan keseluruhan cerita.
Dengan mengingat kutipan Marcus Aurelius, kita terdorong untuk melepaskan harapan palsu tersebut. Daripada berharap ingin seideal apa yang ditampilkan di media, lebih baik fokus pada langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup, misalnya mempererat hubungan dengan keluarga, mengembangkan keterampilan, atau menjaga kesehatan mental.
Langkah Praktis Menurut Ajaran Marcus Aurelius
1. Identifikasi Harapan Tak Realistis
Tuliskan harapan yang sering membuat Anda stres atau kecewa. Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini sepenuhnya berada dalam kendaliku?” Jika tidak, jadikan catatan untuk melepaskannya.
2. Alihkan Energi ke Tindakan
Daripada membayangkan hasil sempurna, fokuslah pada proses. Misalnya, alih-alih berharap atasan memuji, kerjakan tugas dengan sungguh-sungguh sehingga Anda bisa bangga atas usaha sendiri.