Naval Ravikant: Mengapa Bahagia Lebih Penting daripada Jadi Miliarder?

The Almanack of Naval Ravikant: A Guide to Wealth and Happiness
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Malang, WISATA – Di tengah dunia yang semakin terobsesi dengan kekayaan dan status sosial, Naval Ravikant hadir membawa perspektif yang tidak biasa. Bukan hanya sebagai investor sukses di Silicon Valley, tetapi juga sebagai seorang filsuf modern yang percaya bahwa kebahagiaan lebih penting daripada menjadi miliarder.

Marcus Aurelius dan 5 Prinsip Emas untuk Hidup Bahagia

Naval Ravikant adalah nama yang dikenal luas dalam dunia startup dan teknologi. Ia dikenal sebagai investor awal di perusahaan-perusahaan raksasa seperti Uber, Twitter, dan Notion. Namun, yang membuatnya istimewa bukan hanya jejak investasi suksesnya, melainkan pandangan hidupnya yang mendalam dan membebaskan.

Miliarder Tapi Tidak Bahagia? Itu Bukan Tujuan

Aurelius Menyikapi Kebencian dan Kritik: Bisa Kita Tiru!

“Banyak orang menjadi kaya, tapi tetap merasa kosong,” ujar Naval dalam berbagai wawancaranya. Ia menjelaskan bahwa kekayaan materi sering kali hanya memberikan kebahagiaan sementara. Setelah rumah besar dan mobil mewah dimiliki, pertanyaan yang lebih dalam akan muncul: “Apakah saya benar-benar bahagia?”

Menurut Naval, menjadi kaya hanyalah salah satu cara, bukan tujuan akhir. “Uang memang penting, tapi hanya sampai pada titik di mana kamu tidak lagi cemas tentang kebutuhan dasar. Setelah itu, yang kamu cari adalah ketenangan, makna, dan kedamaian batin,” katanya.

Filsafat Stoik Marcus Aurelius: Jalan Bijak Menghadapi Dunia yang Kacau

Bahagia Adalah Keterampilan yang Bisa Dipelajari

Salah satu hal paling unik dari filosofi Ravikant adalah gagasan bahwa bahagia bukan sesuatu yang harus dikejar, tapi sesuatu yang bisa dilatih. Sama seperti keterampilan lain, kita bisa menjadi “ahli” dalam merasa damai dan bersyukur.

Halaman Selanjutnya
img_title