Pierre Hadot: “Filsafat Mengajarkan Kita untuk Hidup Sederhana, agar Jiwa Tidak Terbebani Keinginan Tak Terhingga”
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Di tengah dunia yang terus bergerak cepat, penuh ambisi dan hiruk pikuk pencapaian, kita mungkin tanpa sadar sedang memikul beban yang tak kasatmata: keinginan yang tak pernah habis. Mau itu keinginan akan harta, status, pengakuan, bahkan kebahagiaan versi orang lain, semua itu menumpuk jadi satu hingga membuat jiwa terasa penat. Dan dalam keheningan, seakan ada suara bijak yang menyapa: “Filsafat mengajarkan kita untuk hidup sederhana, agar jiwa tidak terbebani oleh keinginan yang tak terhingga.”
Kutipan ini datang dari Pierre Hadot, filsuf Prancis yang telah menghidupkan kembali semangat filsafat kuno sebagai panduan hidup masa kini. Hadot bukan sekadar akademisi yang menelaah teori, tetapi juga inspirator yang menekankan bahwa filsafat bukan untuk dipelajari saja, melainkan untuk dijalani.
Menyederhanakan Hidup, Menjernihkan Jiwa
Pierre Hadot menyadari bahwa banyak dari penderitaan manusia modern bukan datang dari kekurangan, melainkan dari keinginan yang melampaui batas. Ia tidak mengatakan bahwa keinginan itu salah, tetapi ketika keinginan itu tumbuh tanpa kendali, maka jiwa akan terbebani, seperti kapal yang penuh muatan hingga nyaris tenggelam.
Dalam pandangan Hadot, kesederhanaan bukan berarti miskin atau tidak memiliki ambisi. Kesederhanaan adalah sikap batin, kesediaan untuk menerima cukup, dan kemampuan untuk menikmati apa yang sudah ada. Hidup sederhana membuat ruang dalam jiwa untuk bernapas, untuk merasa syukur, dan untuk hadir sepenuhnya dalam momen sekarang.
Filosofi Kuno, Relevansi Modern
Pierre Hadot menggali ajaran para filsuf Yunani dan Romawi kuno—khususnya kaum Stoik seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius—dan menyajikannya kembali dalam konteks kehidupan modern. Ia melihat bahwa filosofi masa lalu bukan sekadar teori, tapi latihan hidup. Para filsuf kuno tak hanya menulis tentang bagaimana hidup yang baik, mereka menjalani kehidupan itu.