Pierre Hadot: “Latihan Mental adalah Jembatan antara Pikiran dan Tindakan”
- Image Creator Grok/Handoko
Latihan mental membantu kita membangun kebiasaan berpikir yang sehat, sehingga ketika situasi sulit datang, kita tidak langsung dikuasai oleh impuls, melainkan mampu merespons dengan bijak. Inilah yang Hadot maksud dengan jembatan antara pikiran dan tindakan. Tanpa latihan, pikiran kita mungkin baik, tetapi tak pernah benar-benar tercermin dalam tindakan.
Dari Pikiran ke Tindakan: Mengapa Perlu Jembatan?
Berapa kali kita berkata, "Saya tahu ini salah, tapi saya tetap melakukannya"? Atau "Saya tahu saya harus sabar, tapi saya tetap marah"? Inilah celah antara pikiran dan tindakan yang sering membuat kita frustrasi dengan diri sendiri.
Pierre Hadot percaya bahwa latihan mental adalah jembatan yang menghubungkan apa yang kita tahu (pikiran) dengan apa yang kita lakukan (tindakan). Tanpa jembatan ini, pengetahuan hanya akan tinggal sebagai ide, dan tidak pernah menjadi kenyataan.
Latihan-latihan seperti membiasakan diri bertanya sebelum bertindak ("Apakah ini sesuai dengan nilai saya?"), mengulang afirmasi positif setiap pagi, atau sekadar refleksi harian di malam hari, adalah cara sederhana tapi efektif untuk memperkuat jembatan itu.
Latihan Mental dalam Tradisi Stoik
Hadot banyak mengambil inspirasi dari Stoicisme, terutama dalam bagaimana para filsuf kuno melatih diri mereka setiap hari untuk menjadi lebih bijaksana. Marcus Aurelius, misalnya, menulis jurnal malam yang isinya bukan sekadar catatan, tapi refleksi moral dan spiritual.