Apakah Tuhan Ada di Dalam Waktu? Tafsir Agustinus yang Mengubah Filsafat Selamanya
- Image Creator Grok /Handoko
Menurut Agustinus, pertanyaan itu salah secara logis, karena “sebelum” baru berarti sesuatu setelah adanya waktu. Dan waktu baru ada ketika dunia diciptakan. Maka, Tuhan tidak berada dalam waktu. Ia menciptakan waktu bersama ciptaan-Nya.
Dampak terhadap Teologi dan Filsafat Barat
Pemikiran Agustinus tentang waktu dan kekekalan Tuhan menjadi pondasi bagi teologi Kristen sepanjang Abad Pertengahan. Tokoh-tokoh besar seperti Boethius, Anselmus, hingga Thomas Aquinas mengembangkan lebih lanjut ide bahwa Tuhan melihat segala sesuatu secara serentak—tanpa masa lalu dan masa depan. Ini memungkinkan Tuhan mengetahui segala sesuatu tanpa harus “menunggu” peristiwa terjadi.
Di sisi filsafat, pemikiran Agustinus mempengaruhi para pemikir modern dalam melihat eksistensi dan waktu secara fenomenologis. Ia membuka jalan bagi pendekatan-pendekatan yang tidak hanya melihat waktu sebagai ukuran fisik, tetapi sebagai pengalaman eksistensial.
Mengapa Relevan di Era Digital dan AI?
Kita hidup di era ketika waktu terasa semakin menekan. Informasi datang dalam hitungan detik, ekspektasi terhadap produktivitas makin tinggi, dan hidup terasa berlomba dengan algoritma. Dalam konteks ini, refleksi Agustinus menawarkan napas panjang.
Ia mengingatkan kita bahwa waktu bukan hanya soal detik dan menit, tetapi tentang pengalaman hidup yang mendalam. Ia juga menunjukkan bahwa hidup tidak harus terjebak dalam kekhawatiran akan masa depan atau penyesalan terhadap masa lalu. Ada ketenangan dalam menyadari bahwa kita hidup “di hadapan Tuhan” yang tidak dibatasi oleh waktu.