Epikuros: Hidup dan Mati adalah Alamiah, Orang Bijak Tak Perlu Takut Menghadapinya
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA – “Orang bijak tidak takut pada kematian, karena ia tahu bahwa hidup dan mati adalah bagian dari alam.” Demikian kutipan mendalam dari Epikuros, filsuf besar dari Yunani Kuno yang ajaran-ajarannya tetap relevan hingga hari ini, terutama dalam membantu manusia memahami dan menerima hakikat kehidupan.
Kematian adalah salah satu topik yang paling dihindari dalam banyak pembicaraan. Di banyak budaya, kematian kerap dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan, menyedihkan, dan misterius. Namun, bagi Epikuros, ketakutan terhadap kematian justru menjadi akar dari berbagai penderitaan batin manusia. Ia mengajak kita untuk melihat kematian dari sudut pandang yang lebih luas dan alami: sebagai bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan.
Menghapus Ketakutan yang Tidak Perlu
Epikuros menekankan bahwa kebijaksanaan sejati mencakup keberanian untuk menerima kenyataan hidup dan mati tanpa rasa takut yang berlebihan. Menurutnya, selama kita hidup, kematian belum datang. Dan ketika kematian datang, kita tidak lagi ada. Maka, tidak ada alasan logis untuk takut akan sesuatu yang tidak akan pernah kita alami secara sadar.
Ajaran ini sangat penting terutama di era modern saat banyak orang diliputi oleh kecemasan tentang masa depan, termasuk tentang kematian. Ketakutan akan kehilangan, kegagalan, atau kematian sering menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Dalam konteks ini, filosofi Epikuros justru menjadi penyejuk pikiran.
Kehidupan dan Kematian: Dua Sisi dari Alam Semesta
Bagi Epikuros, hidup dan mati bukanlah dua hal yang terpisah secara mutlak, tetapi dua sisi dari hukum alam. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Sama seperti siang dan malam, musim hujan dan kemarau, lahir dan mati adalah siklus alamiah yang terjadi pada semua makhluk hidup.