Epikuros: Kepuasan Hidup Tidak Terletak pada Jumlah, Melainkan pada Rasa Cukup

Epikuros (341–270 SM)
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

5.     Renungkan nilai-nilai hidup
Apa yang sebenarnya penting bagi Anda? Kekayaan, atau kedamaian batin?

Kahlil Gibran: “Semakin Dalam Kesedihan Mengukir Dirimu, Semakin Banyak Sukacita yang Bisa Kamu Tampung”

Relevansi untuk Masyarakat Indonesia

Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat, masyarakat semakin terpapar pada gaya hidup konsumtif. Dari kota besar hingga pedesaan, gaya hidup instan dan kompetisi status sosial menjadi fenomena yang kian merata. Sayangnya, banyak yang terjebak dalam pola pikir bahwa bahagia itu harus kaya secara materi.

Epictetus: Jangan Takut Digosipkan, Justru Bersyukurlah Mereka Tidak Tahu Semua Kekuranganmu

Padahal, seperti kata Epikuros, jika seseorang tidak puas dengan sedikit, maka tidak ada hal apa pun yang bisa memuaskannya. Maka dari itu, pendidikan tentang kecukupan, kesadaran diri, dan pengendalian keinginan perlu menjadi bagian penting dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari.

Menutup dengan Kebijaksanaan

Epictetus: Kunci Hidup Bahagia Ada pada Kendali Diri, Bukan Dunia Luar

Epikuros bukan mengajak manusia untuk meninggalkan kemajuan atau hidup dalam kemiskinan, tetapi untuk memahami bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari luar. Kita harus mampu membedakan antara apa yang benar-benar penting dan apa yang hanya ilusi keinginan sesaat.

“Ia yang tidak puas dengan sedikit, tidak akan puas dengan apa pun.”

Halaman Selanjutnya
img_title