“Permata Tak Bisa Dipoles Tanpa Gesekan, Manusia pun Tak Bisa Disempurnakan Tanpa Cobaan” – Seneca

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian, kutipan kuno dari filsuf Romawi terkenal Lucius Annaeus Seneca kembali menjadi perbincangan di kalangan generasi muda dan profesional:
“Permata tak bisa dipoles tanpa gesekan, manusia pun tak bisa disempurnakan tanpa cobaan.”

Seneca: Jika Ingin Dicintai, Cintailah

Ungkapan ini berasal dari prinsip Stoikisme, filsafat Yunani-Romawi yang kini kembali populer karena menawarkan pendekatan hidup yang rasional, tangguh, dan adaptif. Dalam kalimat yang sederhana namun kuat ini, Seneca mengingatkan bahwa penderitaan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan sesuatu yang membentuk karakter dan memperkuat jiwa manusia.

“Banyak dari kita ingin hidup tenang dan tanpa masalah. Tapi justru dari badai hiduplah, seseorang menempa kebijaksanaan dan kedewasaan,” ujar Gregory Lopez, salah satu tokoh Stoikisme modern, dalam sebuah webinar internasional baru-baru ini.

Seneca: Ketidaktahuan Adalah Akar Ketakutan

Cobaan Sebagai Proses Pembentukan Diri

Kutipan ini menjadi sangat relevan di era pascapandemi, saat banyak orang mengalami guncangan ekonomi, kehilangan pekerjaan, dan tekanan psikologis. Dalam perspektif Stoikisme, kesulitan adalah bagian alami dari kehidupan, dan justru melalui kesulitanlah seseorang belajar menguasai dirinya.

Dari Kekayaan ke Kebijaksanaan: Inilah Transformasi Inspiratif Naval Ravikant

“Stoikisme mengajarkan kita untuk memisahkan antara apa yang bisa kita kendalikan dan apa yang tidak. Reaksi kita terhadap cobaan adalah kunci,” ungkap Ryan Holiday, penulis buku The Obstacle is the Way yang turut mengangkat ajaran Stoik ke panggung global.

Resonansi di Kalangan Gen Z dan Profesional Muda

Halaman Selanjutnya
img_title