Kutipan Bijak Pigliucci: Tidak Ada yang Benar-Benar Baik atau Buruk, Kecuali Bagaimana Kita Memilih untuk Menghadapinya
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Pernahkah Anda merasa bahwa sebuah kejadian buruk ternyata membawa hikmah di kemudian hari? Atau sebaliknya, hal yang tampak baik justru menimbulkan masalah tak terduga? Inilah yang menjadi inti pesan dari filsuf kontemporer Massimo Pigliucci melalui kutipannya:
"Tidak ada yang benar-benar baik atau buruk, kecuali bagaimana kita memilih untuk menghadapinya."
Kutipan ini mencerminkan inti ajaran Stoikisme, sebuah filosofi kuno yang kini kembali relevan dalam menghadapi kehidupan modern yang penuh tekanan.
Apa Makna di Balik Kutipan Ini?
Dalam bukunya How to Be a Stoic, Pigliucci menjelaskan bahwa persepsi kita terhadap suatu kejadian jauh lebih penting daripada kejadian itu sendiri. Sesuatu yang menimpa kita tidak memiliki nilai moral—tidak baik atau buruk secara mutlak—sampai kita memberinya makna melalui pikiran dan respons kita.
Sebagai contoh:
- Kehilangan pekerjaan bisa dianggap sebagai musibah, atau sebagai peluang untuk memulai karier baru.
- Kritik dari orang lain bisa membuat kita tersinggung, atau menjadi bahan introspeksi dan perbaikan.
- Keterlambatan dalam perjalanan bisa memicu amarah, atau jadi waktu untuk beristirahat sejenak dan bersabar.
Kunci dari semuanya adalah bagaimana kita memilih untuk menghadapi keadaan tersebut.