Immanuel Kant: "Keadilan Sejati Hanya Bisa Tercapai Ketika Setiap Individu Menghargai Martabat Manusia"

Immanuel Kant
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Immanuel Kant, seorang filsuf besar dari Königsberg yang hidup antara 1724 dan 1804, telah mengukir warisan pemikiran yang mendalam dalam bidang etika dan filsafat moral. Salah satu pernyataan pentingnya berbunyi:
"Keadilan sejati hanya bisa tercapai ketika setiap individu menghargai martabat manusia."
Pernyataan ini menyoroti bahwa keadilan bukan hanya tentang penegakan hukum atau distribusi sumber daya, melainkan tentang penghargaan mendasar terhadap nilai dan martabat setiap manusia. Artikel ini akan mengupas makna dari kutipan tersebut, menguraikan latar belakang pemikiran Kant, dan menjelaskan relevansinya dalam konteks kehidupan modern.

Mengenal 20 Filsuf Besar Sepanjang Sejarah dan Gagasan Besarnya yang Mengubah Dunia

Latar Belakang Pemikiran Kant

Immanuel Kant dikenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam filsafat moral. Dalam karya monumentalnya seperti Critique of Practical Reason dan Groundwork of the Metaphysics of Morals, Kant memperkenalkan konsep imperatif kategoris, yang menekankan bahwa tindakan moral harus didasarkan pada prinsip universal yang bisa diterapkan secara konsisten oleh semua individu. Bagi Kant, martabat manusia adalah nilai tertinggi—sesuatu yang harus dihormati tanpa kompromi dalam setiap aspek kehidupan.

20 Filsuf Legendaris yang Mengubah Sejarah Dunia: Dari Socrates hingga Foucault

Kant berpendapat bahwa manusia adalah makhluk rasional dan memiliki kemampuan untuk berpikir secara moral. Oleh karena itu, setiap tindakan harus dievaluasi berdasarkan apakah tindakan tersebut menghormati martabat dan hak-hak dasar setiap individu.

Makna Kutipan: Menghargai Martabat sebagai Syarat Keadilan Sejati

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Ilmu Tanpa Amal Adalah Kesia-siaan. Amal Tanpa Ikhlas Adalah Kebohongan.”

Integritas Moral dan Martabat Manusia

Kutipan "Keadilan sejati hanya bisa tercapai ketika setiap individu menghargai martabat manusia" mengandung pesan bahwa keadilan—sebagai tatanan sosial yang adil dan seimbang—berawal dari sikap dan perilaku setiap individu. Martabat manusia adalah pilar yang mendasari hak asasi, dan penghargaan terhadap martabat tersebut berarti mengakui bahwa setiap orang memiliki nilai yang inheren dan harus diperlakukan dengan hormat.

Halaman Selanjutnya
img_title