Jenderal De Kock Datang! Perubahan Besar dalam Strategi Belanda

Jenderal Hendrik Merkus de Kock
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Untuk mengatasi hal ini, De Kock menerapkan strategi pengepungan wilayah dengan membangun benteng kecil yang tersebar di berbagai titik strategis.

Persekutuan yang Rapuh: Konflik Internal di Kubu Diponegoro

Benteng-benteng ini berfungsi untuk:

  • Menghambat mobilitas pasukan Diponegoro, sehingga mereka tidak bisa bergerak bebas seperti sebelumnya.
  • Menjaga jalur suplai dan komunikasi Belanda, agar pasukan mereka tetap mendapatkan perbekalan tanpa gangguan.
  • Menjadikan setiap wilayah sebagai zona terkendali, sehingga pasukan Diponegoro semakin terdesak ke area yang lebih kecil.

Strategi ini dikenal sebagai Benteng Stelsel dan menjadi salah satu taktik yang paling efektif dalam menekan gerakan pasukan Diponegoro.

Perang di Pegunungan: Bagaimana Pasukan Diponegoro Menguasai Jawa Tengah

2. Memperkuat Aliansi dengan Bangsawan Jawa yang Mendukung Belanda

Salah satu kelemahan terbesar Belanda di awal perang adalah kurangnya dukungan dari elite Jawa. Banyak bangsawan yang secara diam-diam atau terang-terangan mendukung Diponegoro karena tidak puas dengan kebijakan kolonial.

Aturan Kolonial yang Mengubah Status Penduduk Indonesia

De Kock menyadari bahwa jika Belanda ingin menang, mereka harus memecah belah kekuatan internal Jawa.

Beberapa langkah yang ia lakukan:

Halaman Selanjutnya
img_title