Jenderal De Kock Datang! Perubahan Besar dalam Strategi Belanda
Sabtu, 22 Maret 2025 - 08:34 WIB
Sumber :
- Cuplikan Layar
Untuk mengatasi hal ini, De Kock menerapkan strategi pengepungan wilayah dengan membangun benteng kecil yang tersebar di berbagai titik strategis.
Benteng-benteng ini berfungsi untuk:
- Menghambat mobilitas pasukan Diponegoro, sehingga mereka tidak bisa bergerak bebas seperti sebelumnya.
- Menjaga jalur suplai dan komunikasi Belanda, agar pasukan mereka tetap mendapatkan perbekalan tanpa gangguan.
- Menjadikan setiap wilayah sebagai zona terkendali, sehingga pasukan Diponegoro semakin terdesak ke area yang lebih kecil.
Strategi ini dikenal sebagai Benteng Stelsel dan menjadi salah satu taktik yang paling efektif dalam menekan gerakan pasukan Diponegoro.
2. Memperkuat Aliansi dengan Bangsawan Jawa yang Mendukung Belanda
Salah satu kelemahan terbesar Belanda di awal perang adalah kurangnya dukungan dari elite Jawa. Banyak bangsawan yang secara diam-diam atau terang-terangan mendukung Diponegoro karena tidak puas dengan kebijakan kolonial.
De Kock menyadari bahwa jika Belanda ingin menang, mereka harus memecah belah kekuatan internal Jawa.
Beberapa langkah yang ia lakukan:
Halaman Selanjutnya
Menjanjikan hadiah dan jabatan kepada bangsawan yang mau bersekutu dengan Belanda.Menekan dan menghukum para bangsawan yang dianggap mendukung Diponegoro.Menggunakan pengaruh Kesultanan Yogyakarta untuk menarik lebih banyak elite lokal ke pihak kolonial.