Inilah Perbedaan Kebenaran Universal Versus Kebenaran Relativisme Kaum Sofis

Perdebatan Kaum Sofis dan Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Berbeda dengan kebenaran universal, kaum sofis memperkenalkan gagasan bahwa kebenaran bersifat relatif. Menurut mereka, kebenaran tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang tetap, melainkan berubah-ubah tergantung pada sudut pandang, konteks, dan kebutuhan individu.

Mengapa Socrates Menekankan Dialektika sebagai Kunci Kebijaksanaan Sejati

Protagoras: "Manusia adalah Ukuran Segala Sesuatu"

Salah satu tokoh sofis yang paling terkenal adalah Protagoras. Pernyataan Protagoras, "Manusia adalah ukuran segala sesuatu," mengandung makna bahwa setiap orang menentukan kebenarannya sendiri. Artinya, apa yang dianggap benar oleh seseorang mungkin tidak dianggap benar oleh orang lain.
Konsep ini memberikan kebebasan bagi individu untuk membentuk realitas sesuai dengan pengalaman dan nilai-nilai mereka. Namun, pandangan ini juga menimbulkan perdebatan karena dapat menyebabkan kebenaran menjadi subjektif dan tidak ada standar yang dapat dijadikan acuan bersama.

Ketika Kamu Berada di Tengah Kerumunan, Jadilah Orang yang Mandiri dalam Berpikir – Mark Twain

Gorgias dan Kekuatan Bahasa dalam Membangun Realitas

Tokoh sofis lainnya, Gorgias, menekankan bahwa bahasa memiliki kekuatan untuk membentuk realitas. Menurutnya, melalui penggunaan kata-kata yang persuasif, seseorang bisa mengubah cara pandang orang lain terhadap suatu hal, bahkan jika argumen yang disampaikan tidak sepenuhnya benar secara objektif.
Dengan demikian, kebenaran menurut Gorgias bukanlah sesuatu yang inheren pada fakta, melainkan hasil dari cara kita mengartikulasikannya. Pendekatan ini memungkinkan adanya fleksibilitas dalam berargumen, namun juga membuka celah bagi manipulasi dan distorsi informasi.

Relativisme Kebenaran dan Seni Persuasi Kaum Sofis: Bagaimana Teknik Mereka Memutarbalikkan Fakta di Era Digital

Hippias: Kekuatan Pengetahuan Multidisipliner

Selain Protagoras dan Gorgias, Hippias merupakan contoh lain dari sofis yang menekankan pentingnya menguasai banyak bidang ilmu untuk membangun kredibilitas dalam berargumen. Menurut Hippias, pengetahuan yang luas dan mendalam memungkinkan seseorang untuk menyusun argumen yang meyakinkan, meskipun kebenaran yang disampaikan dapat dipengaruhi oleh konteks dan interpretasi individu.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa kebenaran tidak hanya bergantung pada satu disiplin ilmu, tetapi merupakan hasil interaksi berbagai perspektif yang saling terkait.

Halaman Selanjutnya
img_title