“Kesulitan adalah Pelatih Kehidupan, Bukan Musuh yang Harus Dihindari” Nasihat Bijak Massimo Pigliucci
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA - Dalam dunia modern yang begitu menjunjung kenyamanan dan kemudahan, Massimo Pigliucci—seorang filsuf kontemporer dan salah satu tokoh utama kebangkitan filsafat Stoik modern—mengajukan pemikiran yang berani dan menantang:
“Kesulitan adalah pelatih kehidupan, bukan musuh yang harus dihindari.”
Ungkapan ini bukan sekadar retorika filosofis. Ia menyentuh inti dari cara kita memaknai penderitaan, hambatan, dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesulitan sebagai Guru
Pigliucci mengadopsi warisan pemikiran Stoik klasik, seperti yang ditemukan dalam tulisan-tulisan Epictetus dan Seneca, yang menekankan bahwa manusia tidak pernah bisa mengendalikan apa yang terjadi dari luar, tetapi selalu bisa memilih bagaimana meresponsnya.
Dalam pandangan ini, kesulitan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari. Sebaliknya, kesulitan adalah seperti pelatih yang keras namun jujur. Ia membentuk ketahanan, menguji prinsip, dan memperkuat karakter.
Seneca menulis:
“Seorang pelaut yang tidak pernah menghadapi badai tidak akan pernah tahu bagaimana cara menavigasi lautan.”
Pigliucci menegaskan bahwa tantangan bukanlah pertanda bahwa kita gagal, tetapi justru indikasi bahwa kita sedang tumbuh.