Fragmen Batu Rune Tertua di Dunia Ditemukan di Norwegia

Batu Rune
Sumber :
  • arkeonews.net

Malang, WISATA – Para arkeolog telah menemukan pecahan batu rune tertua di dunia di pemakaman Svingerud di Norwegia dan menyatukannya seperti potongan puzzle. Fragmen-fragmen ini mungkin sengaja dipisahkan, untuk menjelaskan beragam aspek pragmatis dan ritual dari batu rune Jerman.

Kamp Perang Tiga Puluh Tahun yang Ditemukan di Jerman Mengungkap Kehidupan Sehari-hari yang Penuh Misteri

Sebuah tim peneliti telah menemukan pecahan batu rune tertua di dunia di kuburan Svingerud, Norwegia. Potongan-potongan ini, yang telah dirangkai seperti teka-teki, menawarkan wawasan unik tentang penggunaan awal tulisan rahasia di atas batu dan kemungkinan makna seremonial dan praktisnya.

Rune adalah huruf yang digunakan untuk menulis bahasa Jermanik sebelum alfabet Latin diadopsi, dengan contoh tertua yang digunakan hingga sekitar tahun 700 M. Namun, asal usul dan pemanfaatan rune ini masih belum jelas.

Peralatan Berburu 6.500 Tahun yang Ditemukan di Gua Texas Diduga Peralatan Tertua yang Pernah Ditemukan di Amerika Utara

Kristel Zilmer, seorang profesor runologi di Universitas Oslo (UiO) dan anggota tim peneliti, menekankan kompleksitas seputar asal usul tulisan rahasia, dengan menyatakan, “Perkembangan tulisan rahasia dan praktik menulis rune di atas batu sulit dilacak.” Dia menguraikan lebih lanjut tentang pentingnya batu rune, menunjukkan bahwa batu tersebut kemungkinan besar memiliki tujuan seremonial dan praktis.

Penemuan beberapa pecahan batu pasir bertuliskan rune di kuburan Svingerud di Norwegia sangat menarik, karena ini menjelaskan penggunaan awal tulisan rahasia di atas batu dan menampilkan beberapa rangkaian rune yang menarik di samping tanda-tanda membingungkan lainnya. Konteks arkeologis dari temuan ini memberikan peluang bagus untuk menentukan umur batu rune melalui penanggalan radiokarbon.

Interaksi Manusia Mendorong Peralihan dari Berburu ke Bertani

Potongan batu tersebut ditemukan di kuburan terpisah. Melalui penyelidikan arkeologis yang cermat yang dilakukan selama tiga musim lapangan dan analisis laboratorium selanjutnya, tim peneliti menemukan bahwa pecahan-pecahan itu cocok satu sama lain seperti teka-teki gambar.

Dengan menyatukan pecahan-pecahan tersebut, tim dapat mengidentifikasi beberapa prasasti rahasia. Beberapa fragmen diukir dengan beberapa rangkaian rahasia, sementara yang lain berisi tanda yang ambigu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah diukir pada waktu yang berbeda oleh individu yang berbeda.

Halaman Selanjutnya
img_title