Massimo Pigliucci: Akademisi, Penulis, dan Guru Kehidupan Stoik yang Menginspirasi Dunia Modern
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA, - Di era yang penuh ketidakpastian ini, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan dan makna dalam hidup mereka. Dari metode mindfulness hingga meditasi, berbagai pendekatan modern bermunculan untuk membantu manusia menghadapi stres dan tekanan hidup. Namun, ada satu filosofi kuno yang kini kembali mendapatkan perhatian, yaitu Stoicisme.
Di antara para pemikir kontemporer yang mempopulerkan Stoicisme, nama Massimo Pigliucci menonjol sebagai sosok yang tidak hanya seorang akademisi dan penulis, tetapi juga seorang guru kehidupan yang membawa filosofi kuno ini ke dalam konteks dunia modern. Melalui bukunya, ceramahnya, serta tulisannya di berbagai platform, Pigliucci berhasil menghidupkan kembali ajaran para filsuf Stoik seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius agar relevan dengan tantangan yang kita hadapi saat ini.
Dari Ilmuwan Evolusi ke Filsuf Stoik
Massimo Pigliucci lahir di Italia dan mengawali karier akademiknya sebagai seorang ilmuwan biologi evolusi. Ia memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang genetika dari Universitas Ferrara, Italia, sebelum melanjutkan studinya ke Amerika Serikat. Karier akademiknya terus berkembang hingga ia menjadi profesor di Universitas Stony Brook dan kemudian di City College of New York.
Namun, di tengah kesibukannya sebagai seorang ilmuwan, Pigliucci merasa ada sesuatu yang kurang. Ia mulai tertarik pada filsafat dan akhirnya mengambil gelar Ph.D. keduanya dalam bidang filsafat dari Universitas Tennessee. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan filsafat inilah yang membuat pendekatan Pigliucci terhadap Stoicisme menjadi unik dan menarik. Ia tidak hanya memahami konsep-konsep filsafat secara mendalam, tetapi juga mampu menjelaskannya dengan pendekatan ilmiah yang logis dan masuk akal.
Menghidupkan Kembali Stoicisme dalam Dunia Modern
Dalam beberapa dekade terakhir, Stoicisme mengalami kebangkitan, terutama di kalangan mereka yang mencari cara untuk mengelola stres dan meningkatkan ketahanan mental. Banyak tokoh terkenal, mulai dari atlet, eksekutif, hingga tokoh teknologi, mengadopsi prinsip-prinsip Stoik dalam kehidupan mereka.