ITS SURABAYA: Konservasi Lingkungan lewat Siklus Safari Conservation

Siklus Safari Conservation (SSC) ITS Surabaya
Sumber :
  • its.ac.id

Surabaya, WISATA – Kegiatan Siklus Safari Conservation (SSC) digelar di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa dan masyarakat akan pentingnya praktik konservasi lingkungan hidup.

Eco-Tourism Naik Daun: Raja Ampat dan Borneo Jadi Pilihan Utama untuk Wisata Alam yang Ramah Lingkungan

Ketua Pelaksana SSC 2024 Mayastuti Parisya Dewi menyampaikan, kegiatan ini terbagi menjadi dua acara utama yaitu praktik lapangan dan seminar. Praktik lapangan ini dikhususkan untuk para anggota PLH Siklus ITS , sedangkan seminar dengan tema Triple Planetary Crisis mengundang seluruh elemen masyarakat, khususnya pegiat lingkungan hidup di ITS dan sekitarnya.

Pada kegiatan praktik lapangan, PLH Siklus ITS bekerja sama dengan Tahura Raden Soerjo, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Guna memaksimalkan kegiatan praktik lapangan, materi dan penerapannya dilakukan selama satu hari penuh. Beberapa materi yang diberikan antara lain analisis flora dan fauna, ilmu konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, dan pengamatan burung.

Ilmuwan Temukan Hutan Amazon Kedua di Bawah Laut Indonesia

PLH Siklus ITS mengadakan seminar di Ruang Sidang Departemen Teknik Lingkungan ITS. Seminar yang mengangkat tema Triple Planetary Crisis ini membahas tiga isu penting tentang lingkungan, yakni perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi udara.

Dalam seminar tersebut, Duta Sustainable Development Goals (SDGs) ITS 2024 Muhammad Fakhri Imamul Huda menerangkan, ketiga krisis lingkungan tersebut merupakan krisis yang saling terkait dan memerlukan tindakan kolaboratif untuk menyelesaikannya. Contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah peralihan ke energi bersih, pelestarian ekosistem, dan pengurangan gas emisi karbon.

Hutan Tropis vs Kebun Sawit: Perbandingan dari Segi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati

Fakhri menekankan bahwa peran anak muda saat ini adalah meneruskan proses regenerasi pada konservasi lingkungan. Pasalnya, ilmu konservasi lingkungan tidak dapat terjadi dalam waktu jangka pendek saja, melainkan harus terus diimplementasikan hingga masa-masa yang akan datang.

Dengan terlaksananya kegiatan SSC tersebut, diharapkan kegiatan konservasi lingkungan hidup semakin banyak digelar di mana saja dan oleh siapa saja. Sehingga satu sama lain dapat menikmati serta melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia. Dan diharapkan PLH Siklus ITS bisa menjadi pionir dalam menggiatkan kegiatan konservasi lingkungan di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title