Seneca: Hidup Ini Terlalu Singkat Jika Kita Lupa Masa Lalu, Abaikan Hari Ini, dan Takut Akan Masa Depan
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA — Filsuf Stoik asal Romawi, Lucius Annaeus Seneca, kembali mengingatkan kita akan nilai kehidupan yang kerap kita abaikan dalam kesibukan dan kekhawatiran sehari-hari. Dalam salah satu kutipannya yang paling reflektif, Seneca menuliskan:
“Life is very short and anxious for those who forget the past, neglect the present, and fear the future.”
(Hidup ini sangat singkat dan penuh kecemasan bagi mereka yang melupakan masa lalu, mengabaikan masa kini, dan takut akan masa depan.)
Pernyataan ini, meski lahir ribuan tahun silam, terasa sangat relevan di tengah dunia modern yang dipenuhi distraksi digital, tekanan sosial, dan ambisi yang tiada habisnya.
Makna Kehidupan dalam Perspektif Stoik
Seneca, tokoh penting dalam filosofi Stoik, menekankan bahwa akar dari penderitaan manusia bukanlah situasi di luar dirinya, melainkan cara manusia memandang dan merespons waktu. Bagi Seneca, hidup terasa pendek dan mencemaskan bukan karena umur yang terbatas, tetapi karena cara kita menyia-nyiakan momen yang ada.
Mereka yang hidup dengan terus menyesali masa lalu, lalai menikmati masa kini, dan hidup dalam ketakutan akan masa depan — adalah orang-orang yang tidak benar-benar hidup. Mereka hanya "ada", tapi tidak "menghayati".
Relevansi di Era Modern: Lelah oleh Masa yang Tidak Dipegang