"Apakah Aku Seekor Kutu atau Seorang Manusia?" Pergulatan Eksistensial Dostoevsky yang Relevan Sepanjang Masa

Fyodor Dostoevsky (1821–1881)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Pencarian Makna Hidup

Wisata JOMO dan Stoicisme Modern: Kunci Hidup Tenang di Era YOLO dan FOMO

Pertanyaan Raskolnikov juga membawa kita pada tema yang lebih besar: pencarian makna hidup. Manusia, sebagai makhluk berpikir, selalu mencari alasan untuk keberadaan mereka. Namun, pencarian ini sering kali tidak mudah dan penuh dengan keraguan.

Dalam novel Dostoevsky, Raskolnikov akhirnya menemukan kedamaian melalui penyesalan dan cinta, yang menunjukkan bahwa makna hidup sering kali ditemukan dalam hubungan dan empati terhadap sesama.

Stoicisme Modern: Jalan Keluar dari YOLO, FOMO, dan FOPO Menuju Hidup Penuh Arti dan Makna dengan YONO

Victor Frankl, seorang psikolog terkenal dan penyintas Holocaust, dalam bukunya Man’s Search for Meaning, menegaskan bahwa makna hidup adalah elemen penting untuk kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Frankl menyatakan bahwa meskipun hidup penuh dengan penderitaan, manusia selalu memiliki kemampuan untuk menemukan makna, baik melalui cinta, karya, atau bahkan dalam menghadapi penderitaan itu sendiri.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Kesejahteraan Bukanlah Kebahagiaan: Pelajaran Abadi dari Fyodor Dostoevsky tentang Kedamaian Batin

Dari perspektif modern, pertanyaan Raskolnikov mengajarkan kita beberapa hal penting. Pertama, bahwa tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan eksistensial. Setiap individu memiliki jalannya sendiri untuk menemukan makna dan tujuan hidup.

Kedua, bahwa penting untuk menyeimbangkan ambisi dengan penerimaan diri. Melampaui batas adalah hal yang baik jika dilakukan dengan tujuan yang jelas dan dalam batasan etika. Namun, menerima diri dan memahami keterbatasan juga penting untuk kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
img_title