Perang Peloponnesos: Konflik Epik yang Mengubah Yunani Kuno

Perang Peloponnesos: Konflik Epik yang Mengubah Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Perang Peloponnesos (431–404 SM) adalah salah satu konflik terbesar dalam sejarah Yunani kuno, melibatkan dua kekuatan utama pada masa itu, yaitu Athena dan sekutunya (Liga Delian) melawan Sparta beserta aliansinya (Liga Peloponnesos). Perang ini tidak hanya menjadi penentu dominasi politik di Yunani, tetapi juga memiliki dampak mendalam terhadap perkembangan sosial, militer, dan filosofis pada era tersebut.

10 Kutipan Aristoteles yang Menjadi Dasar Transformasi Ilmu Pengetahuan di Zaman Keemasan Islam

Latar Belakang Perang

Perang ini berakar dari persaingan antara Athena dan Sparta yang memperebutkan pengaruh di Yunani. Athena, sebagai kekuatan maritim utama, memiliki kekuasaan besar melalui Liga Delian, sebuah aliansi yang berpusat di Laut Aegea. Sebaliknya, Sparta, dengan pasukan darat yang tak tertandingi, memimpin Liga Peloponnesos di daratan Yunani bagian selatan.

10 Kutipan dari Aristoteles dan Filsuf Muslim tentang Logika yang Menjadi Inspirasi Hingga Era Modern

Kekuatan Athena berkembang pesat di bawah kepemimpinan Perikles, seorang negarawan yang mendukung ekspansi militer dan kebudayaan Athena. Namun, kebijakan agresif Athena, seperti pengenaan pajak kepada sekutu Liga Delian, menciptakan ketegangan dengan Sparta yang menganggap langkah ini sebagai ancaman terhadap stabilitas Yunani.

Jalannya Konflik

Kebijaksanaan Dimulai dalam Keheranan: Refleksi Plato tentang Pencarian Pengetahuan di Dunia Modern

Perang Peloponnesos berlangsung selama hampir tiga dekade, dibagi menjadi beberapa fase utama:

1. Perang Archidamian (431–421 SM)

Halaman Selanjutnya
img_title