Friedrich Nietzsche: Mengapa Ia Disebut Filsuf Paling Berbahaya di Abad ke-19?

Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Pengaruh Nietzsche di Era Modern

René Descartes dan Revolusi Rasionalisme: Panduan Menuju Era Modern

Meski dianggap "berbahaya" pada masanya, gagasan Nietzsche tetap relevan hingga hari ini. Pemikirannya tentang moralitas, kekuatan individu, dan pencarian makna terus menjadi inspirasi di berbagai bidang, mulai dari seni, politik, hingga filsafat modern. Namun, interpretasi atas karyanya juga sering disalahgunakan. Misalnya, ide Übermensch dan kehendak untuk berkuasa (will to power) pernah dimanipulasi oleh ideologi Nazi untuk mendukung kebijakan rasis dan otoritarian.

Hal ini membuat reputasi Nietzsche semakin kontroversial. Meskipun ia sendiri tidak pernah mendukung ideologi semacam itu, banyak orang tetap mengaitkan namanya dengan berbagai gerakan radikal.

Immanuel Kant: Jejak Sang Filsuf yang Mengubah Wajah Moralitas dan Pengetahuan Modern

Relevansi Gagasan Nietzsche di Era Digital

Di era modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan individualisme, pemikiran Nietzsche tampak semakin relevan. Übermensch, misalnya, bisa dimaknai sebagai inspirasi bagi individu untuk melampaui keterbatasan mereka dan menciptakan inovasi. Namun, di sisi lain, nihilisme yang digambarkan Nietzsche juga mencerminkan realitas masyarakat yang teralienasi di era digital, di mana nilai-nilai tradisional sering dipertanyakan.

Bagaimana 'Cogito, Ergo Sum' René Descartes Menginspirasi Filsafat Modern

Friedrich Nietzsche adalah figur yang terus memicu perdebatan, bahkan lebih dari seabad setelah kematiannya. Apakah ia benar-benar filsuf paling berbahaya, ataukah ia adalah pembawa pesan yang mencoba membebaskan manusia dari belenggu tradisi? Dengan segala kontroversinya, Nietzsche tetap menjadi sosok yang menginspirasi sekaligus menantang cara kita memahami dunia.