9 Kutipan Stoikisme tentang Kebahagiaan dan Keadilan yang Menantang Pandangan Tentang Hidup

Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

 Jakarta, WISATA - Dalam hidup yang penuh persaingan, kebahagiaan sering kali diukur dengan pencapaian dan kekuasaan. Namun, filsafat Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati justru datang dari kehidupan yang adil dan sederhana. Para filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus telah meninggalkan banyak kutipan yang menawarkan pandangan berbeda tentang kebahagiaan dan keadilan, dua elemen penting yang saling terkait dalam Stoikisme.

Lebih dari Sekadar Kerja Keras: Mengapa Bersyukur adalah Kunci Kesuksesan dalam Stoikisme

Artikel ini akan menyoroti sembilan kutipan inspiratif dari para filsuf Stoik yang bisa membuka mata kita tentang apa arti kebahagiaan sejati dan mengapa penting untuk berbuat adil.

1. "Kebahagiaan adalah di saat kita menerima segala sesuatu dengan lapang hati." – Marcus Aurelius
Kebahagiaan menurut Marcus bukan tentang mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi tentang menerima apa yang kita miliki. Menerima kenyataan dengan lapang hati adalah inti dari kebahagiaan yang sesungguhnya dalam Stoikisme.

Kebahagiaan Bukan Sekadar Mendapatkan Apa yang Diinginkan: Belajar Bersyukur ala Marcus Aurelius

2. "Tidak ada orang yang benar-benar bebas kecuali mereka yang hidup dengan adil." – Epictetus
Keadilan adalah kunci kebebasan dalam pandangan Stoik. Kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai oleh mereka yang berbuat adil terhadap orang lain. Dengan hidup jujur dan bertanggung jawab, kita dapat menikmati kebebasan dari rasa bersalah dan ketakutan.

3. "Kebahagiaan adalah keadaan pikiran, bukan hasil dari kondisi luar." – Seneca
Seneca mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak dipengaruhi oleh dunia luar. Kebahagiaan adalah sesuatu yang lahir dari cara kita berpikir dan merasakan. Oleh karena itu, berfokuslah pada keadaan pikiran yang tenang dan damai.

Mengapa Ketenangan Lebih Berharga dari Segala Harta Duniawi

4. "Keadilan adalah kebaikan yang paling murni." – Marcus Aurelius
Menurut Marcus, hidup adil adalah tindakan paling murni dalam menjaga keseimbangan hidup. Mereka yang adil memiliki kebahagiaan yang datang dari hati yang bersih dan niat yang tulus.

5. "Kebahagiaan tidak datang dari ambisi atau kepemilikan, tetapi dari keseimbangan batin." – Epictetus
Epictetus menyarankan kita untuk mencari kebahagiaan dari dalam, bukan dari pencapaian atau kepemilikan material. Dengan hidup seimbang, kita bisa merasakan kebahagiaan sejati yang bebas dari rasa khawatir.

Halaman Selanjutnya
img_title