Sikap Optimis Mendorong Anda untuk Hidup Lebih Lama

Selasa, 29 Oktober 2024 - 20:47 WIB
Oleh :
Sikap Optimis Tercermin dari Wajah yang Ceria
Sikap Optimis Tercermin dari Wajah yang Ceria
Sumber :
  • pixabay
Photo Mini 1

Malang, WISATA – Apakah Anda merasa hidup ini menyenangkan? kalau jawabannya iya, maka Anda pasti ingin hal ini terus berlanjut. Perasaan Anda yang senang membuat Anda memiliki peluang bagus untuk hidup hingga usia lanjut.

Baca Juga :
Stoikisme: Solusi Efektif untuk Stres dan Kecemasan di Era Digital

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang optimis cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang berpandangan kurang optimis terhadap dunia. 

Penelitian dilakukan dengan responden berusia 58 - 86 tahun untuk wanita dan 41 - 90 tahun untuk pria selama 10 hingga 30 tahun. Mereka diminta menjawab pertanyaan untuk mengukur seberapa optimis mereka.

Baca Juga :
Melepaskan Hasrat Berlebihan: Kunci untuk Menemukan Ketenangan Sejati dalam Hidup

Penelitian tersebut menemukan bahwa peserta yang memberikan feedback tingkat optimisme tertinggi memiliki kemungkinan 50% hingga 70% lebih besar untuk hidup hingga usia 85 tahun atau lebih, dibandingkan dengan mereka dengan tingkat optimisme terendah. 

Temuan ini tetap berlaku bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hubungan tersebut, termasuk apakah peserta memiliki kondisi kesehatan seperti penyakit jantung atau kanker, atau apakah mereka mengalami depresi.

Baca Juga :
Kebebasan Sejati: Menjalani Hidup Tanpa Terpengaruh Hal-hal yang Tidak Dapat Anda Kendalikan

Hasil tersebut membuktikan bahwa faktor psikologis tertentu dapat memprediksi rentang hidup yang lebih panjang. Misalnya, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa orang yang lebih optimis memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis dan risiko lebih rendah mengalami kematian dini. Ini merupakan penelitian baru tersebut yang melihat secara langsung hubungan antara optimisme dan umur panjang.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa optimisme dapat mendorong kebiasaan yang meningkatkan kesehatan dan memperkuat ketahanan terhadap perilaku yang tidak sehat.

Orang yang optimis juga dapat pulih lebih cepat dari pemicu stres yang tiba-tiba dan mungkin mengalami respons emosional yang tidak terlalu ekstrem setelah pemicu stres tersebut.

Meskipun begitu masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah peningkatan optimisme menghasilkan kesehatan yang lebih baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang