Mengendalikan Amarah ala Marcus Aurelius: Cara Stoik untuk Menenangkan Diri

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Jakarta, WISATA - Amarah adalah emosi yang sangat manusiawi, tetapi jika tidak dikendalikan, bisa menghancurkan hubungan, pekerjaan, dan bahkan kesehatan mental kita. Marcus Aurelius, salah satu filsuf Stoik terbesar, memberikan nasihat berharga tentang bagaimana mengelola amarah dengan bijak. Dalam bukunya Meditations, Marcus Aurelius berbicara tentang pentingnya mengendalikan emosi dan tidak membiarkan amarah menguasai pikiran kita. Artikel ini akan membahas bagaimana ajaran Marcus Aurelius dapat membantu kita menghadapi amarah dan menenangkan diri.

Kematian Socrates: Pengorbanan Abadi yang Terus Menginspirasi Pencari Kebenaran

Pandangan Marcus Aurelius tentang Amarah

Marcus Aurelius percaya bahwa amarah adalah emosi yang merugikan, yang tidak hanya merusak hubungan dengan orang lain tetapi juga merusak kesejahteraan batin kita. Menurutnya, amarah muncul karena kita salah memahami situasi atau terlalu terikat pada harapan yang tidak realistis. Ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita marah. Namun, Marcus Aurelius mengajarkan bahwa dunia tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, dan menerima kenyataan adalah kunci untuk meredam amarah.

Socrates dan Hemlock: Simbol Keteguhan Prinsip dalam Dunia yang Penuh Kompromi

Langkah Stoik untuk Mengendalikan Amarah

  1. Jeda dan Evaluasi
    Saat kita merasa marah, Marcus Aurelius menyarankan untuk tidak bereaksi secara langsung. Sebaliknya, ambil jeda untuk mengevaluasi apa yang sebenarnya membuat kita marah. Apakah ini hal yang berada di luar kendali kita? Dengan menunda reaksi, kita memberi diri kita waktu untuk berpikir secara rasional.
  2. Memahami Perspektif Orang Lain
    Marcus Aurelius dalam Meditations menekankan pentingnya empati. Seringkali, kita marah karena kita gagal memahami sudut pandang orang lain. Dengan mencoba memahami motif dan perasaan orang lain, kita dapat meredam emosi kita dan merespons dengan lebih bijak.
  3. Berlatih Kebajikan Ketenangan dan Kesabaran
    Salah satu cara untuk mengatasi amarah adalah dengan mengembangkan kebajikan ketenangan dan kesabaran. Marcus Aurelius percaya bahwa seseorang yang bijaksana tidak akan mudah marah, karena dia mengerti bahwa banyak hal dalam hidup tidak dapat dikendalikan.
  4. Berfokus pada Tindakan Kita Sendiri
    Salah satu prinsip utama Stoik adalah fokus pada apa yang dapat kita kendalikan. Ketika kita marah, seringkali kita terfokus pada tindakan orang lain. Namun, Marcus Aurelius mengajarkan bahwa kita hanya bisa mengendalikan reaksi kita sendiri, bukan tindakan orang lain.

Latihan Stoik untuk Mengelola Amarah

  1. Refleksi Malam
    Sebelum tidur, Marcus Aurelius menganjurkan refleksi tentang kejadian-kejadian yang kita alami hari itu. Apakah ada situasi yang membuat kita marah? Bagaimana kita merespons? Dengan refleksi ini, kita bisa belajar dari kesalahan kita dan merencanakan tindakan yang lebih baik di masa depan.
  2. Meditasi Stoik
    Meditasi Stoik melibatkan merenungkan prinsip-prinsip Stoik, seperti memento mori dan kontrol diri. Dengan meditasi ini, kita dapat melatih pikiran untuk lebih tenang dan tidak mudah tergoda oleh emosi negatif.
Halaman Selanjutnya
img_title
Seni Menghadapi Stres: Bagaimana Filsafat Stoik Membantu Mengendalikan Emosi