Revolusi Industri dengan Robot: Peningkatan Signifikan dalam Instalasi Robot Global
- ifr.org
Jakarta, WISATA - Dalam dunia industri modern, teknologi robotika telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik transformasi besar-besaran dalam proses manufaktur. Laporan "World Robotics 2023 Industrial Robots" memberikan gambaran menyeluruh tentang tren terbaru dalam instalasi robot industri di seluruh dunia pada tahun 2022. Dengan jumlah instalasi yang mencapai rekor baru, artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana robot-robot ini mengubah lanskap industri global, terutama di sektor-sektor utama seperti otomotif dan elektronik. Kita juga akan menelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini dan dampaknya terhadap masa depan industri.
Tahun 2022 menjadi tonggak sejarah bagi industri robotika, dengan jumlah instalasi robot mencapai 553.052 unit, melampaui angka 500.000 untuk tahun kedua berturut-turut. Ini adalah peningkatan sebesar 5% dari tahun sebelumnya, yang mencatat 526.144 unit. Pertumbuhan ini menegaskan pentingnya robotika dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor industri.
Dua industri utama yang menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan ini adalah industri otomotif dan elektronik. Industri elektronik, yang sejak 2020 menjadi pelanggan terbesar robot, mencatatkan 28% dari total instalasi baru pada 2022, meningkat 1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan permintaan untuk perangkat elektronik seperti semikonduktor, peralatan telekomunikasi, dan elektronik konsumen. Industri otomotif juga menunjukkan peningkatan signifikan dengan 25% dari total instalasi, naik 3% dari tahun sebelumnya, didorong oleh transisi menuju teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Asia: Pusat Otomatisasi Dunia Asia telah menjadi pusat manufaktur global selama beberapa dekade, dan tren ini semakin diperkuat oleh dominasi dalam instalasi robot industri. Pada tahun 2022, sebanyak 404.578 unit robot dipasang di Asia, mencakup 73% dari semua instalasi baru secara global. Tiga dari lima pasar terbesar untuk robot industri berada di Asia: China, Jepang, dan Korea Selatan.
China, sebagai pemain utama, mencatat 290.258 unit instalasi robot, mewakili 52% dari total global. Ini menandakan bahwa setiap robot kedua yang dipasang di seluruh dunia berada di China. Pertumbuhan ini bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat upaya besar-besaran negara tersebut dalam meningkatkan kapasitas manufaktur dan otomatisasi. Jepang, pasar terbesar kedua di Asia, mencatatkan pertumbuhan 9% dengan 50.413 unit robot baru, sementara Korea Selatan mencatatkan 31.716 unit dengan pertumbuhan stabil sebesar 1%.
Pertumbuhan pesat instalasi robot di Asia dapat dikaitkan dengan beberapa faktor kunci. Pertama, tingginya permintaan global untuk produk elektronik, terutama semikonduktor dan perangkat komunikasi, telah mendorong negara-negara Asia untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka melalui otomatisasi. Kedua, krisis tenaga kerja yang berkepanjangan di beberapa negara Asia, terutama akibat penuaan populasi di Jepang dan Korea Selatan, telah memaksa perusahaan untuk beralih ke robotika sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang pro-otomatisasi juga berperan penting. Banyak negara di Asia, termasuk China, telah meluncurkan berbagai insentif untuk mendorong adopsi teknologi canggih di sektor manufaktur. Program-program ini, yang mencakup subsidi, pembebasan pajak, dan dukungan finansial lainnya, telah membantu perusahaan, terutama yang berskala kecil dan menengah (UKM), untuk lebih mudah mengadopsi robotika.