Mengungkap Ajaran Marcus Aurelius: Kebijaksanaan Kuno yang Masih Relevan di Zaman Modern

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Malang, WISATA - Dalam era digital yang penuh distraksi dan ketidakpastian, banyak dari kita mencari cara untuk menemukan ketenangan dan kebijaksanaan di tengah tekanan hidup sehari-hari. Salah satu sumber inspirasi yang tak lekang oleh waktu adalah ajaran Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi dan filsuf Stoik yang hidup pada abad ke-2 Masehi. Meskipun telah berabad-abad berlalu sejak masa kepemimpinannya, pemikiran dan refleksi Marcus Aurelius yang termuat dalam karyanya "Meditasi" masih sangat relevan untuk membantu kita menghadapi tantangan zaman modern.

Socrates di Mata Plato: Menyingkap Kebenaran dalam Apologia, Phaedo, dan The Republic

Siapa Marcus Aurelius?

Marcus Aurelius adalah seorang kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 161 hingga 180 Masehi, dikenal sebagai "Filosof di atas Takhta". Ia merupakan salah satu tokoh utama dalam filsafat Stoikisme, sebuah aliran pemikiran yang mengajarkan pentingnya pengendalian diri, penerimaan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan. Selama hidupnya, Marcus Aurelius menulis serangkaian catatan pribadi yang dikenal dengan judul "Meditasi". Buku ini bukanlah karya yang ditulis untuk publik, melainkan refleksi pribadinya tentang bagaimana menjalani hidup yang bermakna, etis, dan bijaksana.

Mengapa Socrates Disebut Bapak Filsafat? Misteri di Balik Sang Filsuf Tanpa Tulisan

Ajaran Marcus Aurelius yang Relevan untuk Zaman Modern

Meskipun ditulis hampir dua ribu tahun lalu, ajaran Marcus Aurelius tetap relevan bagi kita yang hidup di era modern ini. Berikut beberapa ajaran utamanya yang dapat memberikan panduan dalam menjalani kehidupan yang lebih tenang dan bijaksana:

Menggali Makna Kebijaksanaan Socrates yang Dikecam Banyak Orang

1. Penerimaan terhadap Hal-Hal yang Tidak Dapat Dikontrol

Salah satu prinsip inti dari Stoikisme yang diajarkan oleh Marcus Aurelius adalah tentang menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita. Ia menulis, "Kamu punya kekuasaan atas pikiranmu – bukan peristiwa eksternal. Sadari ini, dan kamu akan menemukan kekuatan." Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, seperti pandemi global, perubahan iklim, dan dinamika ekonomi yang tak terduga, nasihat ini sangat relevan. Mengalihkan fokus dari apa yang tidak dapat kita kontrol dan mengarahkan energi kita ke hal-hal yang bisa kita kendalikan – seperti sikap dan respons kita terhadap situasi – dapat membantu kita menjaga keseimbangan emosi dan kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya
img_title