Seneca dan Seni Hidup Tenang: Nasihat Stoik untuk Menghadapi Stres Sehari-hari

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, stres dan kecemasan menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Bagaimana cara menemukan ketenangan di tengah tekanan pekerjaan, tenggat waktu, dan tuntutan hidup yang tiada henti? Salah satu jawabannya dapat ditemukan dalam ajaran filsuf Stoik terkenal, Seneca. Nasihat-nasihatnya tentang seni hidup tenang telah menginspirasi banyak orang selama berabad-abad dan tetap relevan hingga kini.

Mengapa Keseimbangan ala Aristoteles Bisa Membawa Anda ke Puncak Kesuksesan

Mengenal Seneca dan Filsafat Stoik

Lucius Annaeus Seneca, yang dikenal sebagai Seneca, adalah seorang filsuf, penulis, dan negarawan Romawi yang hidup pada abad pertama Masehi. Sebagai seorang Stoik, Seneca mengajarkan pentingnya kebijaksanaan, pengendalian diri, dan ketenangan batin dalam menghadapi tantangan hidup. Karya-karyanya, seperti "Letters to Lucilius" dan "On the Shortness of Life", berisi refleksi mendalam tentang bagaimana menjalani hidup yang bermakna dan penuh ketenangan, meski dihadapkan pada situasi yang sulit.

Menemukan Makna Hidup Aristoteles: Kebajikan, Keseimbangan, dan Kebahagiaan Sejati

Prinsip-Prinsip Stoikisme Seneca untuk Menghadapi Stres

Seneca percaya bahwa stres dan penderitaan sering kali berasal dari cara kita memandang dunia dan merespons peristiwa di sekitar kita. Berikut adalah beberapa prinsip Stoikisme menurut Seneca yang dapat membantu kita menghadapi stres sehari-hari:

Bukan Sekadar Teori: Cara Menerapkan Etika Aristoteles dalam Kehidupan Modern

1. Menerima yang Tak Terelakkan

Salah satu ajaran utama Stoikisme adalah untuk menerima apa yang tidak bisa kita kendalikan. Seneca sering menulis tentang pentingnya menerima kenyataan dengan lapang dada, bukan melawan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Dalam bukunya, Seneca menulis, “Tak ada yang begitu merugikan hidup kita selain ketidakmampuan kita untuk menerima hal-hal yang ada di luar kendali kita.” Dalam menghadapi stres, penerimaan menjadi kunci. Alih-alih berusaha mengubah hal-hal yang di luar kendali, kita belajar untuk menerima dan menyesuaikan diri. Ini tidak berarti kita pasrah, tetapi kita tidak membuang energi untuk hal-hal yang tidak bisa kita ubah.

Halaman Selanjutnya
img_title