Menerapkan Stoikisme di Tengah Stres Kehidupan Modern: Temukan Ketenangan dalam Filosofi Kuno

Epictetus Salah Seorang Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • abackpekerstate

Malang, WISATA - Di era modern yang penuh tekanan, gangguan, dan kebisingan informasi, banyak dari kita sering merasa kewalahan. Tuntutan pekerjaan yang semakin besar, ekspektasi sosial yang semakin tinggi, serta tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional sering kali membuat kita merasa stres. Tak jarang, kita kehilangan fokus, kedamaian batin, dan bahkan tujuan hidup.

Ketika JOMO Bertemu Stoikisme dan Etnaprana: Panduan Hidup di Tengah Dunia Serba Cepat

Namun, di tengah kekacauan kehidupan modern ini, ada sebuah filosofi kuno yang dapat membantu kita menemukan kembali ketenangan dan keseimbangan. Filosofi ini adalah Stoikisme, sebuah ajaran yang telah ada selama lebih dari dua ribu tahun namun tetap relevan hingga saat ini.

Apa Itu Stoikisme?

JOMO sebagai Kunci Kesejahteraan: Harmoni Antara Filosofi Barat dan Tradisi Lokal

Stoikisme adalah sebuah aliran filsafat yang lahir di Yunani pada abad ke-3 SM. Ajaran ini didasarkan pada pemikiran para filsuf terkenal seperti Zeno dari Citium, Seneca, Epictetus, dan kaisar Romawi Marcus Aurelius. Inti dari Stoikisme adalah mengembangkan ketenangan batin dan kebijaksanaan melalui pengendalian diri, disiplin mental, dan penerimaan terhadap segala sesuatu yang berada di luar kendali kita.

Stoikisme mengajarkan bahwa manusia tidak dapat mengendalikan peristiwa eksternal, tetapi kita dapat mengendalikan cara kita merespons peristiwa tersebut. Ajaran ini mendorong kita untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi tantangan hidup, dan untuk tidak terlalu terpengaruh oleh hal-hal yang berada di luar kendali kita, seperti opini orang lain, nasib buruk, atau kejadian tak terduga.

Revolusi Stoikisme: Menggali Filosofi Kuno sebagai Jawaban Hidup Era Modern

Mengapa Stoikisme Penting di Era Modern?

Kehidupan modern, terutama dengan adanya teknologi dan media sosial, sering kali membuat kita merasa tertekan. Kita terus-menerus dibombardir dengan informasi, perbandingan sosial, dan tuntutan untuk selalu produktif. Kondisi ini bisa mengarah pada stres kronis, kecemasan, dan bahkan depresi. Di sinilah Stoikisme dapat menjadi panduan praktis bagi kita.

Halaman Selanjutnya
img_title