Socrates tentang Keadilan: Apakah Manusia Dilahirkan Adil atau Menjadi Adil?

Malang, WISATA - Keadilan merupakan salah satu topik filsafat yang paling mendasar dan diperdebatkan sepanjang sejarah. Socrates, sebagai salah satu filsuf besar dari Yunani kuno, memainkan peran penting dalam pengembangan konsep keadilan. Melalui dialog-dialognya yang penuh pertanyaan kritis, Socrates mempertanyakan sifat dasar manusia dan apakah keadilan merupakan sesuatu yang melekat sejak lahir atau sesuatu yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman.

Pertanyaan ini tetap relevan hingga hari ini. Apakah manusia dilahirkan dengan naluri adil, atau apakah mereka belajar untuk menjadi adil seiring berjalannya waktu? Untuk menjawabnya, kita perlu menggali lebih dalam pemikiran Socrates dan memahami pandangannya tentang keadilan dan moralitas.

Pandangan Socrates tentang Keadilan

Socrates tidak pernah menulis karya-karyanya sendiri, namun ajarannya tercatat melalui tulisan-tulisan muridnya, terutama Plato. Salah satu dialog yang paling menonjol mengenai keadilan adalah Republik karya Plato. Di dalamnya, Socrates terlibat dalam diskusi panjang tentang keadilan, mencoba mendefinisikannya dan mempertanyakan apakah keadilan adalah sesuatu yang baik dalam dirinya sendiri atau hanya alat untuk mendapatkan keuntungan.

Bagi Socrates, keadilan bukan hanya tentang tindakan atau hukum eksternal yang mengatur masyarakat. Ia menganggap keadilan sebagai prinsip moral yang mendasari tindakan manusia dan sebagai cerminan dari keharmonisan jiwa. Menurutnya, seseorang yang adil adalah seseorang yang jiwanya berada dalam keseimbangan dan harmoni antara berbagai aspeknya, seperti akal, nafsu, dan semangat. Dalam hal ini, keadilan adalah kondisi internal yang menuntun manusia untuk hidup selaras dengan kebajikan.

Apakah Manusia Dilahirkan Adil?

Socrates percaya bahwa pengetahuan tentang keadilan, seperti pengetahuan tentang kebajikan lainnya, ada dalam diri manusia sejak lahir, tetapi perlu digali melalui refleksi dan dialog. Dalam dialog Meno, Socrates memperkenalkan konsep anamnésis, yang mengacu pada gagasan bahwa jiwa manusia telah memiliki pengetahuan bawaan tentang konsep-konsep kebajikan seperti keadilan, tetapi pengetahuan tersebut tersembunyi atau terlupakan.

Halaman Selanjutnya

Dengan kata lain, menurut Socrates, manusia memiliki potensi untuk menjadi adil sejak lahir. Namun, potensi ini tidak selalu terwujud dengan sendirinya; manusia perlu mengembangkan keadilan melalui pendidikan, refleksi diri, dan bimbingan moral. Keadilan tidak hanya merupakan sifat yang dibawa sejak lahir, tetapi juga proses pembentukan moral yang berkelanjutan sepanjang hidup seseorang.