Kisah Hidup Socrates yang Belum Diketahui Banyak Orang
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Socrates, nama yang identik dengan filsafat, seringkali digambarkan sebagai sosok bijak yang menghabiskan hari-harinya berkeliling kota Athena sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam kepada siapa pun yang bersedia mendengarkan. Namun, di balik sosok filsuf yang kharismatik ini, terdapat kisah hidup yang penuh warna dan kompleksitas.
Dilahirkan sekitar tahun 470 SM di Athena, Socrates berasal dari keluarga kelas menengah. Ayahnya, Sophroniscus, adalah seorang pematung, sementara ibunya, Phaenarete, adalah seorang bidan. Lingkungan keluarga yang kreatif dan intelektual ini mungkin telah memberikan fondasi bagi kecerdasan dan rasa ingin tahu Socrates sejak kecil.
Berbeda dengan banyak filsuf pada zamannya yang seringkali berasal dari keluarga kaya dan memiliki akses ke pendidikan formal yang tinggi, Socrates memilih untuk menjalani hidup yang sederhana. Ia tidak memiliki harta benda yang banyak dan lebih memilih untuk fokus pada pencarian akan kebenaran.
Socrates menikah dengan seorang wanita bernama Xanthippe, yang sering digambarkan dalam sejarah sebagai sosok yang sulit dan pemarah. Meskipun demikian, Socrates tetap setia pada istrinya dan memiliki tiga orang anak: dua putra dan seorang putri. Kehidupan keluarga Socrates tidak selalu harmonis, namun ia tetap berusaha menjadi suami dan ayah yang baik.
Cara Socrates mengajar sangatlah unik. Ia tidak pernah menuliskan pemikiran-pemikirannya, melainkan lebih suka menyampaikannya melalui dialog dengan orang lain. Metode pengajaran yang dikenal sebagai "metode sokratik" ini melibatkan serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk menguji asumsi dan mendorong orang untuk berpikir kritis.
Meskipun Socrates sangat dihormati oleh banyak orang, ia juga menghadapi banyak kritik dan oposisi. Ia dituduh merusak moral generasi muda dan tidak percaya pada dewa-dewa kota. Sebagai akibat dari tuduhan-tuduhan ini, Socrates diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan cara meminum racun hemlock.
Meskipun hidupnya berakhir tragis, warisan pemikiran Socrates terus hidup hingga saat ini. Filsafatnya telah menginspirasi banyak generasi filsuf dan pemikir. Socrates mengajarkan kita tentang pentingnya mempertanyakan segala sesuatu, mencari kebenaran, dan hidup dengan jujur dan berintegritas.