Adakah Cinta Membawa Pengaruh pada Tingkat Spiritualisme Seseorang? Begini Jawaban Plato

Plato (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/ Handoko

Malang, WISATA - Cinta adalah salah satu tema paling mendalam dan sering dibahas dalam sejarah filsafat. Banyak filsuf besar mencoba mendefinisikan dan memahami makna serta dampaknya terhadap manusia. Salah satu tokoh utama yang membahas cinta secara ekstensif adalah Plato. Dalam pemikirannya, Plato tidak hanya melihat cinta sebagai hubungan antar manusia, tetapi juga sebagai kekuatan yang bisa meningkatkan tingkat spiritualisme seseorang. Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang bagaimana cinta menurut Plato bisa mempengaruhi spiritualisme seseorang.

Plato: "Keadilan Tidak Berasal dari Hukum, tetapi dari Watak Manusia"

Cinta dalam Pandangan Plato

Plato, filsuf Yunani kuno yang terkenal, menuliskan pandangannya tentang cinta dalam dialognya yang berjudul "Symposium." Di sana, ia memperkenalkan konsep cinta yang melampaui ketertarikan fisik dan mengarah pada pencarian keindahan dan kebenaran yang lebih tinggi. Plato membagi cinta menjadi beberapa tahap yang dikenal sebagai "Tangga Cinta" (Ladder of Love).

Plato: "Keadilan Berarti Melakukan Tugas Anda dan Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain"

Tangga Cinta Plato

1.    Cinta Fisik:

Plato: "Keadilan adalah Keteraturan dan Harmoni dalam Jiwa dan Masyarakat"

o    Tahap awal cinta dimulai dari ketertarikan terhadap tubuh yang indah. Pada tahap ini, cinta masih bersifat fisik dan sering kali dangkal.

2.    Cinta terhadap Jiwa:

Halaman Selanjutnya
img_title