Socrates: "Cinta Sejati adalah Kebijaksanaan yang Membimbing Kita Menuju Kebaikan"
- Handoko/Istimewa
Malang, WISATA - Cinta adalah salah satu tema yang paling mendalam dan kompleks dalam kehidupan manusia. Berbagai filsuf, penyair, dan pemikir telah mencoba mendefinisikan dan memahami makna cinta. Salah satu filsuf yang memberikan pandangan mendalam tentang cinta adalah Socrates. Melalui karya-karya yang dicatat oleh muridnya, Plato, Socrates menyampaikan bahwa "Cinta sejati adalah kebijaksanaan yang membimbing kita menuju kebaikan." Apa makna dari pernyataan ini? Bagaimana cinta dapat menjadi jalan menuju kebaikan? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
Socrates dan Pandangannya tentang Cinta
Socrates, meskipun tidak meninggalkan tulisan sendiri, memiliki pengaruh besar dalam dunia filsafat melalui dialog-dialog yang ditulis oleh muridnya, Plato. Dalam dialog "Symposium" dan "Phaedrus," Socrates menguraikan pandangannya tentang cinta (eros) melalui tokoh-tokoh lain, salah satunya adalah Diotima, seorang wanita bijak yang disebut sebagai gurunya dalam hal cinta.
Cinta sebagai Kebijaksanaan
Menurut Socrates, cinta sejati bukan hanya tentang ketertarikan fisik atau emosional. Lebih dari itu, cinta adalah kekuatan yang mendorong kita untuk mencari kebijaksanaan dan kebenaran. Cinta memotivasi kita untuk melampaui keinginan dan kebutuhan pribadi, mengarah pada pencapaian kebajikan dan kebaikan yang lebih tinggi. Dalam pandangan Socrates, cinta adalah dorongan untuk memahami dan menghargai keindahan dalam bentuk yang paling murni, yaitu kebijaksanaan.
Tangga Cinta: Proses Menuju Kebijaksanaan
Socrates menguraikan konsep "Tangga Cinta" atau "Ladder of Love," yang menggambarkan perjalanan seseorang dalam menemukan dan memahami cinta sejati. Proses ini dimulai dari ketertarikan fisik terhadap individu tertentu dan berkembang menuju apresiasi keindahan yang lebih abstrak dan universal.