Saat Filsafat Timur dan Barat Bertemu: Refleksi Madilog untuk Dunia yang Terhubung
Rabu, 18 Juni 2025 - 19:57 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Dunia Sekarang: Terhubung Tapi Terbelah
Sekarang, kita hidup dalam dunia yang serba terkoneksi. Di satu sisi, kita bisa membaca buku Pramoedya sekaligus menonton kuliah filsafat dari Harvard dalam satu hari. Tapi di sisi lain, kita juga mudah terjebak dalam konflik nilai:
- Ketika budaya "self-love" dari Barat bertemu dengan budaya "ngemong" dari Timur.
- Ketika kebebasan individu bertabrakan dengan norma keluarga.
- Ketika rasionalitas ilmu bentrok dengan kepercayaan leluhur.
Dalam situasi ini, pendekatan Madilog terasa relevan: berpikir logis, tetapi tetap kontekstual. Menggunakan ilmu untuk bertanya, tapi tidak memaksakan kebenaran tunggal. Mengambil yang baik dari mana pun asalnya, lalu menyesuaikannya dengan realitas sosial kita.
Refleksi untuk Anak Muda Global
Halaman Selanjutnya
Generasi muda Indonesia hari ini adalah warga dunia. Mereka bersekolah daring di luar negeri, bekerja di startup multinasional, dan mengikuti tren global dari TikTok hingga YouTube. Tapi mereka juga hidup dalam lingkungan lokal yang penuh nilai adat, agama, dan kebiasaan yang khas.