GEOMIMO BRIN, Platform Digital Baru untuk Ketahanan Pangan Berbasis Geospasial
- brin.go.id
Jakarta, WISATA – Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Geoinformatika (PRGI) membangun sebuah platform digital bernama GEOMIMO (Geoinformatika Multi Input dan Multi Output Indonesia) sebagai bagian dari upaya mendukung digitalisasi ketahanan pangan nasional.
Platform ini dikembangkan dengan memanfaatkan dua jenis data utama, yaitu citra satelit dan data geospasial. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk informasi geospasial dan data dari lapangan (field station), kemudian diolah menggunakan sistem dan model yang dikembangkan oleh periset BRIN dan diproses melalui BRIN engine.
Kepala PRGI BRIN, Rokhis Khomarudin, dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Geoinformatika untuk Ketahanan Pangan: Integrasi Data, Teknologi, dan Kebijakan (1/7), menjelaskan bahwa GEOMIMO memiliki empat modul utama: ketahanan pangan, lingkungan dan kebencanaan, emisi gas rumah kaca, serta pertahanan keamanan. Hasil dari sistem ini akan disampaikan kepada pengguna yang telah menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BRIN, seperti kalangan akademisi, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
Rokhis menambahkan, GEOMIMO sangat relevan bagi negara tropis seperti Indonesia karena mampu memantau perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan. Platform ini diharapkan menjadi alat bantu pengambilan keputusan yang lebih proaktif dan berbasis data.
Rizatus Shofiyati, Peneliti Ahli Madya PRGI, menambahkan bahwa FGD ini bertujuan menjaring masukan dari pemangku kepentingan terkait kendala dan kebutuhan lapangan, agar GEOMIMO benar-benar menjawab kebutuhan pengguna.
Sementara itu, Nani Hendiarti dari Kemenko Bidang Pangan menekankan bahwa GEOMIMO mendukung empat pilar ketahanan pangan: ketersediaan, keterjangkauan, stabilitas, dan pemanfaatan pangan.
FGD ini juga menghadirkan berbagai pihak dari akademisi hingga industri, termasuk SCCIC ITB, APPERTANI, dan TechnolGIS Indonesia, menandai kolaborasi multi-pihak dalam mendukung penguatan sistem pangan nasional berbasis teknologi.