Ikigai: Mengungkap Rahasia Panjang Umur dan Kebahagiaan ala Jepang

"Ikigai: Rahasia Orang Jepang Untuk Hidup Lama dan Bahagia"
Sumber :
  • Cuplikan layar

Konsep-konsep ini dikemas dalam bahasa yang sederhana dan menginspirasi, sehingga pembaca dapat dengan mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mengajak kita untuk memperlambat langkah, merenungkan kembali apa yang benar-benar penting, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.

Seneca: Kebijaksanaan Tidak Pernah Datang Secara Kebetulan

Lebih dari Sekadar Buku Motivasi

Tidak seperti buku pengembangan diri pada umumnya yang bersifat normatif, Ikigai menghadirkan pendekatan yang lembut namun mendalam. Penulis tidak memaksakan formula sukses tunggal, melainkan mendorong pembaca untuk mencari jawaban dari dalam diri sendiri.

Socrates: Waspadalah terhadap Kekosongan dari Kehidupan yang Terlalu Sibuk

Buku ini juga menegaskan bahwa tidak ada kata terlambat untuk menemukan ikigai. Bahkan bagi mereka yang merasa terjebak dalam rutinitas membosankan atau merasa kehilangan arah hidup, masih ada harapan untuk memulai kembali dan menemukan gairah yang sesungguhnya.

Resonansi Global, Relevansi Personal

Mark Tuitert: Belajar dari Emosi Negatif, Bukan Melawannya

Sejak pertama kali diterbitkan, buku Ikigai telah menjadi fenomena global dan diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa. Banyak pembaca dari berbagai budaya merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan: bahwa kebahagiaan sejati tidak harus bergantung pada kekayaan atau status sosial, melainkan pada rasa syukur, keterhubungan dengan orang lain, dan aktivitas yang memberikan kepuasan batin.

Di Indonesia sendiri, konsep ikigai mulai populer di kalangan generasi muda, profesional, hingga para pensiunan yang mencari makna baru dalam hidup mereka. Tak sedikit pula perusahaan dan organisasi yang mulai menerapkan prinsip ini dalam budaya kerja mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title