Mark Manson dan Revolusi Self-Help: Mengapa Buku-Bukunya Begitu Digemari?

The Subtle Art of Not Giving a Fck* karya Mark Manson.
Sumber :
  • Cuplikan Layar

1. Menghancurkan Mitos Kebahagiaan

John Sellars: Kita Tidak Bisa Mengontrol Hasil, Tapi Bisa Mengontrol Cara Kita Bertindak

Manson menolak gagasan bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang harus dikejar. Dalam The Subtle Art of Not Giving a Fck, ia menekankan bahwa kebahagiaan justru datang ketika kita menerima kenyataan bahwa hidup itu penuh dengan masalah. Alih-alih berusaha menghindari penderitaan, ia menyarankan kita untuk memilih penderitaan yang sepadan dengan tujuan yang ingin kita capai.

2. Pendekatan Realistis dan Tanpa Omong Kosong

Chrysippus: Setiap Kesulitan adalah Ujian untuk Ketangguhan Pikiran; Hadapi dengan Kepala Dingin serta Hati yang Tabah

Tidak seperti buku self-help lainnya yang sering memberikan harapan kosong, Manson justru mengatakan bahwa tidak semua orang istimewa, tidak semua impian bisa tercapai, dan hidup memang kadang sulit. Ia mendorong pembaca untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, bukan sekadar mengejar kebahagiaan semu.

3. Filosofi Stoikisme dalam Kehidupan Modern

Chrysippus: "Rasionalitas adalah Cahaya yang Menuntun Langkah Kita di Tengah Kegelapan Nafsu"

Banyak ide dalam buku-buku Manson terinspirasi dari filsafat Stoikisme, yang menekankan bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia di sekitar kita, tetapi kita bisa mengendalikan cara kita meresponsnya. Konsep ini sangat relevan di era digital saat ini, di mana orang sering kali merasa tertekan karena membandingkan hidup mereka dengan orang lain di media sosial.

4. Bahasa yang Santai, Kasar, tapi Mengena

Halaman Selanjutnya
img_title