Menilik Selubung Ketidaktahuan John Rawls: Solusi untuk Ketimpangan Sosial di Indonesia?

A Theory of Justice (1971), John Rawls
Sumber :
  • Tangkapan layar

1.     Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata
Menurut data terbaru, 1% kelompok terkaya di Indonesia menguasai lebih dari 45% total kekayaan nasional. Ketimpangan ini menciptakan jarak sosial yang semakin lebar antara kelompok elit dan masyarakat miskin.

John Rawls vs. Sofisme Kontemporer: Apakah Keadilan Masih Bisa Dipertahankan?

2.     Keterbatasan Akses Pendidikan dan Kesehatan
Ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan juga memperburuk kondisi. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit diputus.

3.     Urbanisasi dan Konsentrasi Ekonomi
Sebagian besar peluang ekonomi terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, meninggalkan daerah-daerah terpencil dengan sedikit akses terhadap sumber daya dan kesempatan.

Sofisme yang Mengancam Demokrasi: Analisis Rawlsian terhadap Ketidakadilan Modern

Bagaimana Konsep Selubung Ketidaktahuan Bisa Diterapkan di Indonesia?

Dalam konteks Indonesia, penerapan veil of ignorance bisa menjadi panduan untuk merancang kebijakan yang lebih adil. Misalnya:

Siapa Multatuli? Penulis Belanda yang Membela Rakyat Indonesia dari Penindasan

1.     Redistribusi Kekayaan
Kebijakan pajak progresif yang lebih efektif dapat membantu mendistribusikan kekayaan secara lebih merata. Dengan membayangkan bahwa siapa pun bisa menjadi bagian dari kelompok masyarakat miskin, pembuat kebijakan akan lebih cenderung mendukung sistem pajak yang adil.

2.     Perbaikan Sistem Pendidikan dan Kesehatan
Jika pembuat kebijakan menggunakan prinsip selubung ketidaktahuan, mereka akan merancang sistem pendidikan dan kesehatan yang dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.

Halaman Selanjutnya
img_title