10 Kutipan Terbaik dari Karya Ikonik Leila S. Chudori: Pulang (2012) – Kisah tentang Pengasingan dan Kerinduan Tanah Air

Novel Pulang karya Leila S. Chudori
Sumber :
  • Cuplikan layar

Melalui perjalanan Dimas dan rekan-rekannya, pembaca diajak merenungkan bagaimana pengasingan bukan hanya bentuk pemisahan fisik, tetapi juga perjalanan introspektif yang memperkaya.

Dari Pemberontak Menjadi Pahlawan Nasional: Bagaimana Sejarah Menilai Diponegoro

4. “Cinta kepada tanah air tidak harus lantang, tetapi harus tulus.”

Leila mengingatkan bahwa patriotisme bukan soal slogan atau aksi besar, melainkan kesetiaan yang tenang namun mendalam. Ini tercermin dalam perjuangan Dimas dan generasi muda yang mewarisi nilai-nilainya.

Warisan Perang Jawa: Apa yang Kita Pelajari dari Perlawanan Diponegoro?

5. “Paris adalah pengganti yang tidak pernah cukup untuk Jakarta.”

Kehidupan Dimas di Paris penuh warna dengan kebebasan dan cinta, tetapi tidak pernah mampu menggantikan rasa memiliki yang ia miliki terhadap Jakarta, kota kelahirannya.

Diponegoro di Pengasingan: Kehidupan di Makassar Hingga Akhir Hayatnya

6. “Setiap kata yang ditulis adalah upaya melawan lupa.”

Sebagai jurnalis, Dimas percaya bahwa menulis adalah bentuk perlawanan terhadap penindasan. Kutipan ini menekankan pentingnya dokumentasi dalam mempertahankan sejarah dan kebenaran.

Halaman Selanjutnya
img_title