Review Buku Laut Bercerita: Menyelami Luka Sejarah dan Kekuatan Cinta di Masa Kelam

Buku Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Malang, WISATA - Laut Bercerita, karya Leila S. Chudori, bagaikan simfoni memilukan yang mengantarkan pembacanya pada perjalanan emosional menyusuri lorong kelam sejarah Indonesia. Novel setebal 532 halaman ini bukan hanya fiksi, melainkan cerminan nyata dari pergolakan politik dan tragedi kemanusiaan yang mewarnai era Orde Baru.

Mengenal Lebih Dekat Hubungan Pemikiran Al-Farabi dengan Etika Aristoteles

Menelusuri Jejak Hilangnya Biru Laut

Kisah berpusat pada Biru Laut, seorang aktivis muda idealis yang diculik tanpa jejak pada Mei 1998. Hilangnya Biru bagaikan batu yang menghantam keluarga dan sahabatnya, meninggalkan luka mendalam dan pertanyaan yang tak terjawab. Di tengah duka dan kegelapan, Asmara, kakak Biru, bangkit untuk mencari keadilan dan kebenaran.

Kebenaran di Ujung Racun: Bagaimana Socrates Membela Kebebasan Berpikir Hingga Akhir Hayatnya

Membongkar Tabir Kekejaman dan Cinta yang Tak Terpadamkan

Perjalanan Asmara membawanya menyelami lautan misteri dan kekejaman rezim Orde Baru. Dia bertemu dengan berbagai karakter yang memiliki kisah tragisnya sendiri, seperti Kinan, kekasih Biru yang dihantui rasa bersalah, dan Kelik, aktivis yang menyimpan luka fisik dan batin.

Socrates vs Kekuasaan: Apa yang Diajarkan Pengadilan Socrates tentang Kebebasan Berbicara

Di tengah pergolakan politik dan tragedi kemanusiaan, Leila Chudori menghadirkan kisah cinta yang menyentuh hati. Cinta antara Biru dan Kinan, cinta Asmara kepada adiknya, dan cinta para aktivis terhadap kemanusiaan, menjadi percikan cahaya di tengah kegelapan.

Kekuatan Penulisan yang Menghipnotis dan Menggugah Emosi

Halaman Selanjutnya
img_title