PENARI PENJAGA NEGERI: Meriah, Sajian "Nusantara Memanggil untuk Menari III" - Spesial Imlek
- Penari Penjaga Negeri
Kartini Kisam, Maestro Tari Betawi Tampil dalam Workshop Tari
- Penari Penjaga Negeri
Kartini Kisam, adalah seorang tokoh yang pernah menerima banyak penghargaan, diantaranya penghargaaan kategori Pelestari sebagai Seniman Tari Topeng Betawi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018, serta penghargaan Ikon Prestasi Pancasila 2022 dari BPIP.
Kartini yang dikenal juga sebagai Maestro Tari Topeng Betawi ini, menguasai banyak tari kuno khas Betawi – diantaranya tarian yang nyaris ‘punah’ yaitu Tari Cokek Sipatmo.
Tari ini merupakan tarian yang telah berusia sekitar tiga abad, menggambarkan akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia, khususnya Betawi.
Bukan hanya itu, tarian ini diduga kuat, juga menjadi inspirasi penciptaan tari Betawi yang saat ini dikenal masyarakat.
Keriaan Menari bersama Kartini Kisam, Maestro Tari Betawi
- Penari Penjaga Negeri
Sebelum peserta belajar menari tari Cokek Sipatmo, Dahayu Ning Wangi - seorang pelajar SD yang menjadi narator pada acara ini, menjelaskan bagaimana tari ini berkembang pada abad ke-17 atau 18, dan berawal dari fungsinya sebagai pelengkap upacara adat masyarakat Tionghoa yang tinggal di wilayah Batavia atau Jakarta tempo dulu.
Dahayu, Pelajar SD Bacakan Narasi Sejarah Tari Cokek Sipatmo
- Penari Penjaga Negeri
Pada perkembangannya, tari ini kemudian menjadi seni pertunjukan dan penyemarak kegiatan masyarakat.
Tarian ini sempat lama sekali menghilang, kemudian muncul dan dibahas pada Festival Tari Tingkat Nasional tahun 1988 dan ditarikan bersama di Kawasan Kota Tua Jakarta pada tahun 2019.
Oleh karena itu, Penari Penjaga Negeri sebagai komunitas peduli budaya, merasa perlu melestarikan tari Cokek Sipatmo melalui acara “Nusantara Memanggil untuk Menari III” ini.
Acara menari sebagai inti acara, berlangsung dengan seru, dibantu Tantri Wu, guru Tari lulusan sekolah seni ISI jurusan tari, dan para penari Sukesih & Dheres.
Sesuai dengan tema akulturasi Budaya Tionghoa pada Budaya Indonesia, acara ini juga dimeriahkan Parade Kebaya Encim dan Kebaya Kerancang pada sesi terakhir.
Parade kebaya Encim dan Kerancang, diperagakan oleh berbagai komunitas dan organisasi yang peduli dengan isu Kebangsaan, Seni dan Budaya, antara lain KPB (Komunitas Perempuan Berkebaya), SBN (Srikandi Budaya Nusantara), Bunda Milenial, PBIJ (Perempuan Berkebaya Indonesia Jakarta), BAIK (Berbudaya Anak Indonesia dengan Kebaya), Rantika (Remaja Cinta Batik, Wastra & Kebaya), Fatayat NU Bekasi dan PPN (Penari Penjaga Negeri) sendiri.
Komunitas di Acara
- Penari Penjaga Negeri