Dewi Perssik Murka Akibat Permintaan Rp100 Juta dari Pak RT Terkait Sapi Kurban
- ig; dewiperssik
Jakarta WISATA- Sebuah kontroversi muncul menjelang perayaan Hari Raya Iduladha ketika penyanyi dangdut Dewi Perssik mengungkapkan kemarahannya, setelah keinginannya untuk menyumbangkan sapi kepada warga sekitar, ditolak oleh Ketua RT 4 RW 6 Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dewi Perssik dengan tegas membagikan pengalamannya melalui unggahan di akun Instagram Story-nya.
Pada unggahannya, Dewi Perssik mengungkapkan bahwa pak RT tersebut bahkan meminta uang sebesar Rp100 juta rupiah, jika sapi yang dititipkan ingin dibantu untuk dimuat ke dalam truk yang akan dipindahkan ke tempat pemotongan. Ancaman yang disampaikan adalah jika uang tidak diberikan sesuai permintaan tersebut, sapi yang dititipkan akan dilepas.
Dalam kasus ini, Dewi Perssik telah menitipkan satu ekor sapi senilai 140 juta rupiah kepada seorang pak ustaz. Selain itu, ia juga meminta daftar nama warga yang tidak mampu agar dapat menerima daging kurban saat Hari Raya Iduladha. Menurut pak ustaz, biaya penyembelihan sapi biasanya berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp1 juta.
Kasus ini telah menarik perhatian warganet dan menjadi topik hangat di media sosial. Beberapa warganet memberikan dukungan kepada Dewi Perssik, sementara yang lain mencoba untuk tetap netral dalam mengomentari peristiwa ini.
Terkait pernyataan harga diri yang disampaikan oleh pak RT, anak buah Dewi Perssik mengaku tidak memahami maksud yang sebenarnya. Sementara itu, beberapa warganet menyatakan keinginan untuk menerima sapi tersebut ke wilayah mereka, mengingat ada warganet lain yang tidak mendapatkan hewan kurban di wilayah tempat tinggal mereka.
Dalam permasalahan ini, Dewi Perssik menekankan masalah pemaksaan berupa permintaan uang sebesar Rp100 juta yang dapat dianggap sebagai pungutan liar (pungli). Dalam video yang dibagikan oleh Dewi Perssik, terdengar suara seorang pria yang menghubungi pihak kepolisian. Pihak kepolisian berjanji untuk mengklarifikasi permasalahan ini dengan mendatangi Pak RT untuk meminta penjelasan lebih lanjut. Selain itu, Dewi Perssik juga berencana untuk membawa permasalahan ini ke kelurahan setempat.
Menurut Dewi Perssik, sikap Pak RT 4 terkesan sombong, arogan, egois, dan hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan warganya. Ia bahkan mengungkapkan pemikirannya bahwa jika Pak RT memiliki posisi yang lebih tinggi, seperti menjadi seorang presiden, maka warganya mungkin akan kesulitan menerima bantuan yang seharusnya diberikan.
